"Woi bangun!!" Suara sember dan gak enak menganggu istirahat gua.
Tubuh gua hanya menggeliat dan merasa terganggu.
"Eh keboo.. bangunn!"
Gua keganggu banget sama suara sember yang merusak mimpi indah gua.
"Ih! Ini anak susah banget di banguninnya!"
"Hey! Wake up!"
Lah sekarang malah bule yang bangunin gua. Apa di tempat ini juga terima bule ya? Kok gua baru tahu sih? Pikir gua dengan mata yang masih susah untuk di buka.
"Come on...the sun is rising!" Teriaknya lagi.
Dia menepuk-nepuk pipi dan mengoyang-goyangkan tubuh gua.
Siapa sih ini orang? Berani-beraninya ganggu tidur nyenyak gua! Kasar banget lagi bangunin nya!
Gua coba membuka mata walau agak berat tapi tetap gua paksa. Namun tetap gak bisa, kepala gua terasa sakit, ini pasti efek mabuk semalam.
"What's this fucking man's dream? Oh .. he drives me mad!"
"WAKE UP!!!" Suara yang menyuruh gua bangun terus terdengar keras dan sangat mengganggu.
"Aaaahh..berisik!!" seru gua dengan sewot sembari menutupi kepala dengan bantal.
"Aduuuh ini anak keboo banget siih!!"
Karena cukup merasa terganggu akhirnya gua bangun dan bermaksud melihat siapa yang dengan kurang ajarnya gangguin gua pagi-pagi kaya gini.
"Apa sih??"
Oh ternyata...
di depan gua....
Viola......
"Bangun juga lo!" Katanya sudah berdiri di depan gua sambik bertolak pinggang, wajahnya yang cantik itu di pasang super jutek.
"Jam berapa nih?" tanya gua sambil ngucek-ngucek mata.
Padahal gua sebenernya malu, Viola liat muka gua yang kaya oplet ngebul karena baru bangun tidur.
"Jam sembilan. Udah..bangun buruan..gue mau ambil barang gue nih!"
Serunya sambil narik-narik celana kolor gua. Untung tuh celana kolor gak kedodoran, kalo kedodoran repot lu!
"Iya...iya..." Gua bangun dengan malas.
Lalu duduk dan bersandar di tembok dengan tubuh lemas, mata gua masih setengah melek.
"Woiiii Banguuuuunnnnnn!!!" teriak gadis di kuping gua hingga membuat gua gelagapan dan langsung terbangun.
"Bisa gak sih bangunin orang pake cara biasa aja?!" jelas gua jadi sewot.
"Kalo pake cara biasa ngebangunin lo masih susah, ya terpaksa gua bangunin dengan cara seperti ini!" balas gadis itu tak mau kalah.
Sejenak kita berdua saling beradu tatapan dengan sengit. Jujur gua kesel banget waktu di bangunin dengan paksa. Apalagi di galakin dengan cara seperti itu. Kalau saja dia tahu sekeras apa masa lalu gua, dia pasti tidak akan berani berbuat seperti ini.
"Lo mau ngapain?" tanya gua sewot.
"Ya ampun.." gadis itu memutar bola matanya dengan jengah, "Harus berapa kali sih gue bilang? Gue mau ambil barang gue..." jawabnya dengan menegaskan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST SEGREK
Non-Fiction(SERIAL KE DUA DARI BADJINGAN) Cerita ini hanya untuk usia 21++ Di sini banyak penggunaan kata-kata kotor dan adegan sadis/vulgar. Mohon kedewasaannya dan kebijakannya dalam menyikapi setiap chapter yang di publish. Bagi kalian yang fanatik dengan h...