Adzan ashar berkumandang merdu masuk memenuhi setiap ruangan kostan yang sepi pada sore hari ini. Gemericik hujan menambah irama-irama dendang kesunyian yang sedang menemani gua di balkon lantai dua ini.
Sudah sejak dari tadi pagi hujan turun lebat sehingga membuat gua malas untuk berangkat kuliah. Walaupun kehidupan remaja gua terlihat berantakan, namun siklus kuliah di semester tiga dan empat ini lumayan tertata dengan rapih. Yah, walaupun gua harus mengulang beberapa SKS karena mendapat nilai D dan E tapi itu bukan masalah. Yang jadi masalah hanya berapa lagi dana yang harus di keluarkan abang gua untuk mengulang mata pelajaran itu.
Tapi biarlah..
Biarkan saja Rama yang memikirkannya sampai botak.
Hehehehe...
Gua sih masih mendingan hanya mengulang dua mata pelajaran saja. Sedangkan Adit yang lebih parah di antara kami semua, dirinya hampir mengulang semua mata pelajaran. Hanya dua mata pelajaran saja dapat nilai B. Selebihnya E, atau yang di artikan Emang enak! Hahahahaha...
Adit gagal bukan berarti dia bodoh. Tapi karena anak itu terlalu di sibukan oleh ke organisasiannya di dalam BEM.
Sedangkan gua??
Gua juga sibuklah...
Memangnya pemuda seperti gua gak punya kesibukannya?
Ya jelas punya, bahkan jadwal kesibukan gua lebih padat dari anak-anak BEM.
Gua sibuk mempromosikan minuman asli buatan lokal, yaitu Anggur Cap Orang Tua Intisari. Gua mempromosikannya dengan cara membeli dan meminumnya hingga mabuk, dengan cara ini gua sudah melakukan satu jasa untuk negara ini. Gua melakukan ini agar masyarakat-masyarakat kita sadar, lebih baik membeli produk buatan lokal dari pada produk luar negeri. Karena dengan minuman produk lokal yang harganya murah, gua masih bisa mabuk seperti minuman produk buatan luar.
Support terus produk lokal NKRI!!
Selain itu gua juga sedang konsentrasi di bidang Management Bisnis.
Yes, im the bussiness man, now!
Gua sedang serius membuat laporan pendapatan dan pengeluaran atau the income and expense statement. Tentunya untuk pelaporan keuangan bisnis gua yang sudah berjalan selama ini. Bisnis yang gua jalankan ini bukan bisnis ecek-ecek yang hanya menggunakan peruntungan semata, tapi harus menggunakan daya hitung dan keberanian yang memeras otak!
Bisnis yang gua jalani adalah..main koprok, qiu-qiu, dan poker. Hehehe..
Walau pun selama ini lebih banyak buntungnya dari pada untungnya, tapi gua tetap optimis kalau di kemudian hari gua terus menggeluti bisnis ini pasti akan, bangkrut!! Hiks..hiks..
Tapi yang bikin gua emosi dan iri hati ketika melihat Doni, Komenk, dan Paul. Mereka tergolong mahasiswa calon cepat lulus. Karena rata-rata nilainnya mendapat B!
Bangsat gak tuh?! Yang jelas pasti bangsatlah!
Dan mereka-mereka dengan sombongnya mengejek-ngejek kami dengan segala hinaannya yang kejam.
Kalau menurut mereka mengulang mata pelajaran adalah sesuatu hal yang paling hina dina di dalam kampus. Sesuatu yang sangat tercela dan memalukan!
Mereka orang-orang yang beranggapan seperti itu tergolong sebagai mahasiswa yang alergi atau takut dengan yang namanya kegagalan. Tanpa mereka ketahui kalau kunci kesuksesan itu berawal dari sebuah kegagalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST SEGREK
Non-Fiction(SERIAL KE DUA DARI BADJINGAN) Cerita ini hanya untuk usia 21++ Di sini banyak penggunaan kata-kata kotor dan adegan sadis/vulgar. Mohon kedewasaannya dan kebijakannya dalam menyikapi setiap chapter yang di publish. Bagi kalian yang fanatik dengan h...