Bab 76: Tentang Masa lalu

90.5K 2.8K 6.3K
                                    

Malam ini dua orang anak manusia di pertemukan sekali lagi berdiri berhadapan di bawah sinar lampu taman yang cahaya nya terlihat redup. Mereka saling berpandangan satu sama lainnya dengan tatapan mata penuh kenangan yang pernah mereka alami bersama.

Entah kenapa gua merasa seolah waktu berhenti sejenak.

Langit-langit hitam di atas kepala seakan menjamu rindu yang telah lama bersembunyi di lubuk hati paling dalam.

Di depan ku ada gadis bernama Ika.

Gadis yang setiap harinya selalu menemani hari-hari ku di masa lalu.

Tiba-tiba seisi kepala ini menggerayangi wajah dan namamu saja.

Mata sayup yang terbuka ini hanya mampu menyantap kenangan tentang kita bersama sewaktu dulu engkau berada dalam pelukan ku.

Namun seketika itu juga sebuah realita yang terjadi menamparku dengan sadis, mengusik segala ingatan yang mampu mengingatmu. Membunuh setiap mimpi yang kurancang bersamamu. Menggoreskan rindu yang sebabkan sendu.

"Ternyata kamu masih ingat aku ya..." ujar gadis itu dengan halus.

Bagaimana aku bisa melupakan kamu? Sedangkan semenjak berpisah bayangmu terus membuntuti setiap langkah kaki ini..Memang kamu sempat pergi dari hati ini, namun bekasmu masih tertanam di dalam hati ku.

"Kamu apa kabarnya?" Tanyanya dengan nada penuh kerinduan.

"Baik Ika..." jawab gua pelan.

Mungkin suara yang keluar dari mulut ini hampir tidak terdengar karena saking nervousnya kondisi gua saat ini.

"Kamu sekarang agak gemukan ya.."

Gua tersenyum tipis.

"Iya sedikit, hehehe..."

"Kamu tinggal dimana sekarang? Katanya kamu sudah tidak tinggal lagi ya di rumah? Frans pernah cerita, katanya kamu kuliah di UP ya?" Tanyanya dengan suara terdengar bergetar.

Gua sampai bingung mau menjawab pertanyaannya yang mana dulu.

Gua hanya tersenyum tipis untuk menanggapi semua pertanyaannya itu.

"Ika sehat?" Tanya gua dengan nada halus.

Gadis itu juga ikut tersenyum sambil menatap gua dengan sinar mata yang dapat menembus dada ini.

"Alhamdulillah sehat..." jawabnya pelan sekali. "Kamu juga sehat-sehat aja kan?"

"Sehat kok. Masih sehat kaya dulu.." gua berusaha untuk tidak terlihat tegang.

"Syukurlah.." jawabnya halus. Masih dengan senyum manis yang sama seperti dulu ketika kita berpacaran. "Bagaimana kehidupan kamu sekarang?"

"Baik-baik aja kok.."

"Masih suka berantem?"

"Hehehe..." gua hanya tertawa mendengarnya.

Ika tersenyum lebar kala melihat gua tertawa.

"Ketawanya Romi masih sama kaya dulu ya.."

"Iya dong. Kan orangnya juga masih sama. Kamu sendiri gimana?"

"Ya..dari dulu aku begini saja.."

"Ika masih mau jadi pengacara?" Bahkan gua masih ingat dengan cita-citanya.

Ika melempar senyum manisnya.

"Masih Romi...sampai saat ini aku masih terus berusaha.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOST SEGREKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang