Motor super antik masuk ke dalam halaman kampus dengan gagah, motor yang memiliki nama resmi Bangke bin Busuk ini langsung terparkir rapih mengikuti barisan motor-motor lainnya. Tidak jauh beberapa meter dari sini, terlihat kumpulan mahasiswa dan mahasiswi yang sedang duduk-duduk sambil bercanda.
Gua turun dari motor dan sedikit merapihkan kemeja Flanel merah kotak-kotak yang agak kusut ini.
Gua membuka helm dan menyangkutkan pada kaca spion.
Kaca mata hitam tidak lupa gua kenakan agar terlihat ganteng.
Tidak lupa rokok Marlboro merah hasil utangan di warung Beni menyempil manis di bibir sensual gua ini.
Entah kenapa hari ini gua merasa jadi cowok paling keren sekampus ini.
Ini hari pertama gua kembali kuliah setelah beberapa hari yang lalu mendekam di penjara. Gua merasa seperti seekor burung yang baru lepas dari sarangnya, yang akan terbang bebas di alam liar ini.
Gua berjalan ke arah tongkrongan yang sudah ramai itu.
Terlihat Adit, Doni, Mega, Paul, Erte, Sherly, dan Komenk sudah berada di sana dengan manisnya.
"Apa kabar kaum-kaum berintelekntual..." sapa gua heboh ketika sudah berada di dekat mereka.
Tentu mereka semua menoleh, dan menjadi heboh karena kedatangan gua.
"Wiiidiiihhh....bang narapidana udah keluar nih..." seru Adit heboh betul.
Gua menyalami mereka semua satu persatu dengan akrab.
"Ngapa pake keluar lagi lu? Gue kirain lu betah kali di bui..." komentar Erte sembari cengar-cengir.
"Makasih deh..terus kapan dong lu mau nyobain masuk bui?" Tanya gua balik.
"Untuk saat ini dan saat nanti gua gak ada rencana tuh, hehehehe.." balas Erte cekikikan.
Paul menatap penampilan gua dari atas sampai bawah dengan wajah terkesima.
"Semenjak keluar dari penjara semakin keren aje gaya lu.." tambah Paul berkomentar.
Gua menyengir lebar sambil menatap teman-teman gua satu persatu.
"Ck! Gak usah terlalu jujur lah...emang udah dari sananya gue keren.." balas gua sembari melepaskan kaca mata hitam dengan gaya selangit.
"Diih pede banget lu, Rom jadi manusia.." komentar Mega langsung menyangkal. "Orang maksudnya Paul Kerenpeng kok...hihihihi.." lanjutnya sambil tertawa mengejek.
"Cieilah..kalo mau bilang gue keren juga gak apa-apa kok. Lu cuma sungkan kan karena ada Paul.." balas gua sembari mencoel manja dagunya Mega.
Kontan anak itu langsung mencak-cak gua sambil mengelap-elap dagunya yang gua colek.
"Sialan lu megang-megang cewek gua.." ujar Paul tak terima.
"Ye..dikit doang emosi lu.." kata gua sambil cengar-cengir.
"Biar dikit gak boleh lah..hukumnya haram mengang-mengang cewek temen sendiri,"
"Ha..ha..ha.." gua tertawa lebar. "Geseran sana lu!" Gua mendorong tubuh Paul agar memberi gua duduk di sebelah Sherly.
Paul menggeser duduknya.
Akhirnya gua duduk di sebelah Sherly yang sedari tadi terlihat diam saja.
"Apa kabar neng Sherly? Kangen gak sama abang?" Tanya gua bercanda ke anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOST SEGREK
Non-Fiction(SERIAL KE DUA DARI BADJINGAN) Cerita ini hanya untuk usia 21++ Di sini banyak penggunaan kata-kata kotor dan adegan sadis/vulgar. Mohon kedewasaannya dan kebijakannya dalam menyikapi setiap chapter yang di publish. Bagi kalian yang fanatik dengan h...