Bab 64: Bajingan Yang Beruntung

24.3K 1.6K 628
                                    

Pekerjaan proyek PJU akhirnya tetap kami dapatkan, walau kata-kata kotor yang sudah meluncur mulus dari mulut gua di ruang meeting, tampaknya tidak merubah keputusan tentang kontrak kami.

       Proyek ini sudah berjalan selama satu minggu penuh tanpa adanya kendala yang cukup menyulitkan. Hari demi hari kami lalui dengan bekerja keras guna mengejar target yang telah di tetapkan oleh perusahaan.


       Jam sepuluh malam sehabis pulang kerja Gua dan Ruby langsung masuk ke dalam kamar. Di sana hanya ada Viola saja yang sedang menonton televisi. Untuk malam ini kondisi kostan lumayan sepi, soalnya Keluarga Babi sedang senang-senangnya nongkrong di kostan Doni di daerah dekat kampus.

       Sedangkan Zikri dan Agus Tengik yang juga gua libatkan dalam proyek ini langsung pulang ke rumah mereka masing-masing ketika selesai kerja.

       "Assalamualaikum..." ujar gua memberikan salam kepada gadis cantik yang sedang sendirian itu.

       "Waalaikumsalam.." jawab Viola ramah dari dalam kamar. "Kok malem banget pulangnya?" Tanya gadis itu.

       "Biasa banyak kerjaan.." jawab gua seraya duduk santai di sebelahnya.

       Sedangkan Ruby langsung menyelonong masuk lalu tidur selonjoran di atas ubin.

       "Capek ya?" Tanya Viola yang wajahnya terlihat prihatin memandang gua yang sedang kelelahan.

       "Ya lumayan lah.." jawab gua sambil mengeluarkan perlengkapan-perlengkapan kerja dari tas yang gua bawa.

       "Lo udah makan?" Tanya Viola.

       "Udah kok di site. Kalo elo sendiri udah makan belum?"

       "Udah sih tadi.." jawab Viola. "Mija mau minum yang dingin-dingin?" Tanya Viola menawarkan.

       "Mau dong.." jawab gua sambil menyengir lebar.

       "Yaudah gue ambilin ya.." kata gadis itu seraya bangkit.

       "Nah gitu dong, kan gua jadi enak.." kata gua merasa beruntung bisa memiliki kekasih yang pengertian.

       Enak juga jadi gua, pulang-pulang ke kostan ada yang ngelayanin.

       "Ruby, juga mau?" Tanya Viola menawarkan sebelum keluar kamar.

       "Boleh dah kalo mau ngambilin.." jawab Ruby masih sambil selonjoran.

       Viola segerah keluar untuk membuat minuman segar. Beberapa menit kemudian gadis itu kembali dengan membawa dua gelas sirop berwarna merah.

       Ruby langsung bangkit dan menerimanya. "Ini baru seger..emang ye bokin lu itu the best bangetlah..laen dah ama yang dulu, yang kerjaannya marah-marah doang," komentar Ruby dengan nada menyindir.

       Viola mengernyitkan keningnya.

       "Yang dulu siapa maksudnya?" Tanya Viola penasaran.

       "Masa Romi gak pernah cerita soal mantannya?" Ruby malah bertanya balik.

       Viola menggeleng cepat.

       "Emang dia punya mantan?" Tanya anak itu tambah penasaran.

       "Ya punyalah..cakep anaknye.." jawab Ruby singkat.

KOST SEGREKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang