Revisi:170820
@din_lee
Peserta dan panitia MOS kini sudah berada dilapangan sekolah, terlihat diujung sana dekat tiang bendera merah putih ada Emil yang sedang duduk-duduk santai memperhatikan peserta MOS yang sedang bermain games. Games yang menggunakan bahan utama sumpit dan karet gelang.
Pertanyaan yang terlintas dipikiran Bella ketika melihat Emil sedang duduk ditepi lapangan ini sekarang adalah, apa cowok itu udah selesai dari hukumannya? Tapi kenapa dia gak masuk kelas ini kan masih jam pelajaran?.
Dilihatnya sekeliling lapangan tak ada pak Bimo kecuali panitia dan peserta MOS juga Emil.
Sadar dengan pikiran bodohnya, Bella menggeleng ribut.
Bella sadar, ngapain mikirin cowo tengil kaya dia. Fokus Bel fokus!
Setelah itu Bella kembali fokus dengan acara gamesnya, dia menjelaskan cara permainannya.
Cara permainannya gampang, semua peserta wajib menggigit sumpit itu satu-satu, lalu peserta yang barisannya paling awal akan diberi karet gelang oleh panitia, selanjutnya karet gelang tersebut dioper-oper sampai keanggota yang paling terakhir yang tugasnya mengumpulkan, menjaga karet agar tetap stay disitu. Begitulah penjelasan Bella.
Istilah nama games ini adalah estafet karet. Mungkin ada yang udah pernah main?
"Kalian udah pada ngerti belom?," tanya Alfa melihat wajah-wajah adik kelasnya masih keliatan melongo.
Alfa---ketua osis yang juga merangkap sebagai ekhem pacarnya Bella.
Hubungan mereka sudah berjalan sejak satu tahun yang lalu. Mengalir begitu saja, bahkan Bella juga tak ingat mengapa mereka bisa berakhir pacaran. Entah.
Back to games
Jawaban berfariasi, ada yang bilang udah paham tapi nadanya ragu-ragu, ada yang mantap bilang gak bisa. Para panitia menghela nafas lelah, dan berinisatif untuk memberikan contoh kepada mereka.
Alvin yang mengajukan diri untuk barisan yang paling akhir, Aisyah yang paling depan, Wiwi barisan kedua dari Aisyah dan setelah Wiwi ada Alfa disana dan setelah Alfa tentunya Bella.
Permainanpun dimulai ketika Fadli memberikan karet gelang itu kepada Aisyah yang memang barisannya paling depan.
Karet itu terus bergerak sampai kesumpit yang digigit Bella dan Bella pun membalikkan dirinya menghadap Alvin, namun matanya membelalak saat bukan Alvin yang berada disana.
Bella melepaskan gigitan dari sumpitnya ia melemparkan sumpit itu kesembarang arah.
"Elo ngapain sih Hah!! Disini?!," bentak Bella pada Emil. Ya, Emil lah yang entah gimana bisa ada diposisi yang seharusnya di isi sama Alvin.
Emil mendekatkan wajahnya kewajah Bella, Bella mencium bau rokok yang menyengat saat cowok itu bernafas. Bella sedikit terkejut karna jarak mereka yang lumayan dekat.
Sedangkan Alfa sudah berancang-ancang untuk melayangkan tinju.
"Tenang bro" Emil yang sadar dengan perubahan ekspresi Alfa disebelah Bella tersenyum miring tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Bella. "gue cuma bantuin Alvin, anaknya mendadak sakit perut"
"Cih! Bilang aja lo mau moduskan sama cewe gue?" Emil tertawa mendengar ucapan Alfa.
"Modus? Hahaha... lucu lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...