"Astagfirullah!," ucap Wiwi membuat Emil menyernyitkan dahinya.
"Ada apa sih! Kok gue gak dapat kabar itu," sahut Emil yang mulai kepo.
"Nih gue bacain ya," kata Aisyah tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari layar ponselnya.
Emil mengangguk mantap, dan Aisyah menarik napasnya panjang dan membuangnya secara perlahan.
"Ada kabar duka dari sahabat kita "Rena Adhiasyifa" yang kemarin masuk rumah sakit diRS.Mutiara, keadaannya sekarang masih koma.
Mohon do'anya teman-teman agar Rena diberi kesembuhan oleh Allah, dan keluarga yang bersangkutan diberi ketegaran.Amin..."
"Rena kecelakaan dimana?," tanya Emil panik.
"Bentar gue tanya dulu," sahut Aisyah seraya mengetik sesuatu dilayar ponselnya.
Hampir 3 menit pesan Aisyah dibalas oleh Dira lewat VN.
Aisyah membukanya, Bella, Wiwi dan Emil segera mendekat keponsel Aisyah.
"Kalo kalian merapat trus gue dengernya gimana? Gue kan juga pengen tau!," oceh Aisyah rada kesal.
"Iya iya," mereka sedikit menjauh.
"Kemarin sore pas gue pulang dari tempat bimbel sama Rena, kebetulan waktu itu gue sama Rena bawa motor sendiri karna kita gak berangkat bareng, terus pas dipertigaan Rena didepan gue, dan pas ditengah jalan tiba-tiba ada mobil sedan warna putih ngebut. Dan kemarin ujan deres banget kan dan Rena gue teriakin gak denger yaudah kejadianlah kecelakaan itu, sumpah gue liat Rena kepental dari motornya cukup jauh juga,"
Terdengar isakan disana, Aisyah yang fokus mendengar juga ikut tersentuh.
"Untungnya dia pake helm, jadi kepalanya masih utuh, cuma ada beberapa luka ditubuhnya,"
Suara Dira sudah tak terdengar disana, Emil menegakkan tubuhnya dan meraih ponsel Aisyah dengan santai namun cepat.
Aisyah tak protes karna hatinya sedang ikut berduka, Bella dan Wiwi juga menenangkan Aisyah.
Aisyah dan Rena adalah sahabat sejak mereka SD, dan menyambung hingga sekarang. Terpisah dengan jurusan, Aisyah IPS dan Rena IPA.
"Sabar ya syah, kita juga ikut berduka,"
"Doa-in aja yang terbaik buat Rena syah,"
Ucap Wiwi dan Bella mencoba menghibur.
Sedangkan Emil menekan tombol VN diruang chat pribadi.
"Sekarang keadaan Rena gimana?," tanya Emil lewat VN kepada Dira.
"Ini siapa?, kok kaya bukan suara Aisyah," Dira membalas dengan pesan teks.
Emil mendegus gemas, "iya ini gue Emil, jawab sekarang!," Emil kembali membalas lewar VN.
Karna dia sedang malas mengetik, tak kuat rasanya jemarinya menari disana.
"Ouh...Emil yang waktu itu gambar muka Bella dilapangan ya?,"
Emil memutar bola matanya malas, setelah membaca pesan dari Dira.
"Sekarang Rena masih koma diICU, gue disini nemenin dia dari semalem sama nyokapnya,"
"Bokapnya gak ikut disana?," balas Emil.
"Bokapnya Rena udah gak ada mil," bukan Dira yang menyahut.
Tetapi Aisyah yang mulai mereda.
"Innalillahi, meninggal kenapa?,"
"Sakit kanker paru-paru mil,"
"Makanya jangan sering ngerokok tuh, ada penyakitnya. Mau kalo cepet-cepet meninggal?!," cerca Bella dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...