Malam ini awannya sangat indah, bertabur bintang-bintang yang menerangi malam. Bulan yang membuat malam ini terasa hangat, walau kenyataannya udara sangat dingin malam ini.
Setelah seharian berkeliling dikota ini, Bella dan Emil duduk ditaman pusat kota. Menikmati keindahan malam yang sangat menyejukkan mata. Ditambah suasana Bella yang kembali membaik setelah mendapat kejelasan dari Emil tentang cewek itu, dan juga diajak kelilik Kota Seoul oleh Emil. Walau terkadang Emil gak ngerti jika satu penjual makanan yang tadi sempat dibelinya itu bicara dengan bahasa korea dengan cepat. paling hanya balas 'ne' oleh Emil dan sikap Emil itu menjadi hiburan semata bagi Bella.
Rasa rindunya kini sudah terobati. Ternyata Emil gak berubah walau disini banyak orang-orang baru yang bisa saja merubah hidup dan kepribadiannya. Kepribadian Emil memang berubah, dan berubah menjadi lebih baik.
"Mau ketemu BTS gak?" kata Emil tiba-tiba menyadarkan lamunan Bella yang tengah menikmati langit Seoul.
"Dimana?" tanya Bella antusias.
Emil menggulung celananya sampai atas lutut dengan susah payang karena celananya yang rada ketat.
"Nih" Emil menunjuk kakinya, "BeTiS" kata Emil dengan cengiran khasnya. Setidaknya lelucon garing Emil dapat mencairkan suasana yang tadi terlihat agak canggung.
Bella meninju punggung Emil dengan agak sebal. Gak tau apa dia pengen banget ketemu idolanya berharap disini bisa ketemu.
"Beberapa hari yang lalu, Iren nawarin aku untuk nonton konser BTS yang katanya lagi promo album barunya. Tapi aku nolak"
"Kenapa nolak? Kalo aku jadi kamu aku iyain!" tukas Bella dengan tatapan bingung.
"Karena aku gak suka cowok, aku sukanya kamu..." sahut Emil menoel pangkal hidung Bella.
Blushh...
Bella rasa pipinya memerah sekarang.
Bella melirik Emil yang sudah tersenyum kearahnya, "tapi kalo kamu mau, aku beliin tiketnya buat kamu!" kata Emil membuat Bella membelalak kaget.
"Enggak akh! Orang yang aku lebih tunggu udah disini. Disamping aku" sahut Bella dengan mengulum senyumnya, menunggu reaksi Enil yang masih terlihat biasa aja.
"Kamu disini sampe kapan?" tanya Emil dengan datar.
Kenapa mendadak datar?!.
"Emm.... Mungkin dua hari" sahut Bella seraya menyandarkan kepalanya dipundak Emil dengan nyaman.
"Kenapa sebentar, aku kan masih kangen sama kamu, yang" kata Emil seraya menuntuk kepala Bella agar lebih nyaman dan mengusapnya lembut.
"Setelah cuti hari ini, aku ada praktek disalah satu rumah sakit disana, untuk proposal aku nanti"
"Wiih... Gak sabar akau nunggu kamu pake jas dokter dan status jadi istri Emil" goda Emil membuat Bella terkekeh.
Sekarang tawa Bella menjadi favoritenya, dan akan terus jadi favoritenya.
"Kamu tidur dimana malam ini?" tanya Emil lagi seraya menatap wajah Bella dari bawah sana.
"Aku udah nyewa hotel kok. Kamu gak usah khawatir"
"Gak ada bias kamu kan?" tanyanya Serius.
Yang bener aja coba, masa iya jeon jungkook mau gue bawa kehotel?, batinnya.
Terkadang Emil kalo ngomong suka gak dipake otaknya.
"Emm... Hehe... Iya sama bias aku" sekali-kali ngerjain pacar sendiri gak dosakan?! Wkwk-Bella.
"Berani kamu lakuin itu. Jangan harap aku peduli lagi sama kamu!" ancam Emil malah membuat Bella semakin tergelitik.
Bella menegakkan tubuhnya, menatap Emil dengan tulus.
"Tatap mata aku mil. Aku gak akan pernah kecewain kamu. Aku udah janji sama diri aku sendiri, kalo kamu adalah yang terakhir dihati aku Mil" sahut Bella dengan tatapan tulusnya.
Emil mendekatkan wajahnya, mendaratkan kecupan hangat dikening Bella, dengan lama dan menghangat.
"Aku harap pertemuan ini bukan yang terakhir bel, dan aku harap nanti atau kapan pun kamu masih tetap jaga hati kamu buat aku" Bella mengangguk, mendekap Emil dengan erat. Merasakan kehangatan didalam udara dingin malam ini.
Tak perduli jika banyak orang yang melihat. Mereka hanya merasakan indahnya pertemuan setelah penantian yang menyiksa. Hanya ingin menikmati kebersamaan yang sedang mereka dapati.
✏✏✏
Bella membuka pintu hotelnya, saat dirasa ada yang mengetuk tadi. Matanya masih berat, ia juga tak tahu pukul berapa sekarang?. Dengan gontai Bella berjalan kearah pintunya dan...
"Suprise!!!!"
Barulah Bella membelalak saat melihat seseorang yang 3 jam yang lalu bersamanya sekarang dihadapannya lagi dengan sebuah kue tart dan lilin merah berbentuk angka '20' diatas kue juga ditulis 'Cukhae My Dear.... I Love You'. Bella tak bisa berkata-kata, dia bungkam, tak tahu mesti berkata apa? Hanya air mata yang mewakili kebahagiaannya. Bella berdoa sebelum meniup lilin itu. Entah apa yang Bella pinta, hanya Allah dan Bella yang tahu.
"Happy birthday sayang" ucap Emil mengecup pucuk kepala Bella.
Emil mengajak Bella untuk ke lobby, karena masih ada seseuatu yang ingin dia berikan kepada sang pujaan hati. Emil juga meminta Bella untuk menutup matanya.
Setelah sampai, Emil menyuruh Bella untuk membuka matanya. Seketika saat itu juga Bella ingin berteriak. Memang bukan berlian yang Emil berikan. Bukan juga barang mewah lainnya. Memang hanya sebuah tiket nonton yang Emil beri untuk Bella, tapi tiket itu, film itu memang yang sanhat Bella inginkan. Dijepang teman-temannya banayak yang sudah pesan di instagram, mungkin jika Bella ingin berboros-boros ria, ia juga bisa membelinya. Tapi sayang uang yang papahnya kasih untuk 1 bulan di Jepang, jadi dengan terpaksa diurungkan.
Namun, ada istilah: rejeki mah gak kemana. Ini lah yang Bella rasakan.
Bella segera memeluk Emil dengan erat, penuh rasa bahagia dan terimakasih.
"Makasih Mil, kadonya aku suka!" bisik Bella tepat ditelinga Emil.
Tbc.
Kasih Vomment ya guys.
Sorry agak telat arau telat bgt yaa wkwk.... Soalnya minggu kemaren aku lagi UAS guys jadi gak buka WP. Doain yaa semoga hasilnya memuaskan. Amin...
Maaf kalo sedikit partnya, semoga kalian suka deh!!
Thank's
See you
Salam, JNF❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...