Sekitar pukul 05:57 pagi.
Bella sudah siap dengan setelah kebaya tradisional sunda yang kemarin ia sewa di butik langganannya Selly_mama Emil.
Wajah nya juga sudah dipoles dengan senatural mungkin, karena Bella gak suka yang menor-menor, bukannya cantik, malah norak kesannya.
Hanya dengan make up tipis namun terlihat sempurna.
Begitu juga Emil, sudah siap dengan setelan jas ala jajaka sunda.
Emil jadi terlihat lebih cool, bahkan jika orang baru melihat dirinya mungkin tak menyangka jika Emil adalah sang stupid di sekolah, karna Emil yang dilihatnya kini, adalah Emil yang berwajah kalem dan keren. Bukan Emil yang suka cari gegara.
Setelah semua sudah rapih, Emil menuruni anak tangga kamar nya dan segera pamit kepada orang tua nya.
"Ma, pa, doain Emil ya semoga Emil bisa buat Bella bangga sama Emil, mudah-mudahan Emil sama Bella bisa menang,"
"Amin...," sahut mama dan papa nya berbarengan.
"Kalo gitu Emil pamit ya, Assalamualaikum," ucap nya seraya berjalan menuju vespa nya.
"Wa'alaikumsalam...,"
Dan Emil sesegera mungkin, mengeluarkan vespa biru tosca milik nya, yang ia beli dari hasil menabung, juga dicukupi oleh papa nya.
Cowok itu menoleh ke rumah di depannya, dan melihat seorang cowok dengan setelan paskibra lengkap dengan peci, sarung tangan, serta sepatu hitam fantopel, terlihat didepan mobil honda sivix, yang Emil tau itu mobil milik si cowok. Cowok itu menoleh nya ketika sang cewek melambaikan tangannya kepada Emil.
"Ketemu disekolah ya mil," ucap cewek itu yang tak lain dan tak bukan adalah Bella dengan berteriak.
Emil membuka kaca helm nya dan memberikan senyum manis nya pagi ini kepada Bella dan mengangguk.
"Iya gue tunggu!!!," sahut nya seraya menyalakan mesin motor.
Dan segera melaju keluar gerbang kompleks, bergabung bersama para pengendara lainnya yang juga sedang membelah jalan Jakarta pagi ini.
Keadaan cukup ramai, bahkan sempat terjadi kemacetan, tapi akhirnya Emil bisa mengendara vespa nya sampai ke sekolah dengan tepat waktu.
Disekolah pun keadaan sudah ramai, panggung catwalk sudah didirikan, tenda-tenda juga sudah berdiri sempurna. Bazar makanan, minuman dan juga aksesories serta lainnya sudah berbaris rapi didekat parkiran sekolah, beserta tenda nya.
Sekolah padat hari ini, dan tak disangka ternyata ada Alvin dan mama nya disana yang juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan bazar disekolah ini.
Dewan guru memang sengaja mengizinkan para orang tua murid yang ingin ikut berpartisipasi dalam acara tahunan ini.
Emil menghampiri Alvin yang sedang membakar sosis juga rolade disana sedangkan mama nya Alvin sedang memberikan mayones di atas sosis yang sudah dibakar oleh Alvin.
"Weh..jualan sosis lo," kata Emil setelah menyalami Bunga_mama Alvin.
Alvin menghentikan aktifitas nya sebentar, bersalaman ala mereka dan setelah itu melanjutkan kembali aktifitas nya.membakar sosis.
"Yoii...beli dong!," sahut Alvin.
Emil sebenarnya ingin sekali mencicipi sosis bakar ala sohib nya itu, tapi apalah daya, Emil harus sesegera mungkin mempersiapkan diri agar tidak tampil memalukan di atas panggung nanti.
"Kapan-kapan dah," sahut Emil dengan senyum serta alis yang terangkat sebelah.
✏✏✏
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
أدب المراهقين(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...