42. MSBB: Fhuh!!

1.7K 103 15
                                    

Malam ini Emil sudah sampai di Jogjakarta. Ia memutuskan untuk cek-in hotel dulu untuk tempatnya beristirahat selama di Jogja.

Sebenarnya Rena tidak sedang dirumah sakit, dia juga sedang tidak koma ataupun kritis. Tapi Rena mengalami kerusakan mental pada jiwanya. Depresi tinggi yang menjadikannya hilang kesadaran.

Emil belum tahu pasti kronologis kenapa Rena bisa Depresi berat seperti itu. Mira_Tantenya Rena juga tak memberikan informasi lebih tentang Depresi Rena. Tapi Emil akan cari tahu.

Setelah mendapat kamar Emil segera beristirahat dikamarnya. Menjatuhkan ranselnya diatas kasur yang empuk bersprai putih dan bersamaan dengan tubuhnya yang sudah terasa penat sekali.

Seketika Emil mengingat sesuatu. Ia lupa menghidupkan kembali ponselnya. Pasti Bella mencarinya. Ge'er!.

Tanpa basa-basi lagi Emil menekan tombol power pada ponselnya, ponsel pun bergetar dan banyak beberapa notif dari teman-temannya, Mamanya dan... Pacarnya. Wkwk.

Emil membuka pesan itu satu persatu.

Alvin: traveling kuy, mumpung elo masih ada di indo.

Emil segera membalasnya.

"Sorry vin, gw lagi ada urusan. Hehe"

Emil harap Alvin bisa mengerti. Dan Emil membuka pesan yang lainnya.

Bagas: selamat ya bro! Gak nyangka gue cowok bad bisa dapet beasiswa international.

Bagas teman SMP nya yang sekarang tinggal di Semarang. Dia juga salah satu teman terbaik, sama seperti Alvin.

"Iya ceu makasih" balas Emil dengan Emot ketawa.

Dan satu lagi dari Mamanya yang nitil oleh-oleh. Baru juga Emil sampai udah ditagih oleh-oleh aja. Namanya juga ema-ema jaman now. Tapi Emil bersyukur, karena gak ada yang lain yang seperti Mamanya.

Dan sama dengan Mamanya, Bella juga meminta oleh-oleh.

"Iya nanti gue bawain, elo mau apa? Pasir Bromo atau Lava nya?"

Sedetik kemudian pesan balasan dari Bella masuk.

"Enggak dua-duanya. Gue maunya elo!"

"Berat ya permintaannya. Jadi pengen nyusul kamu"

"Gak usah, doain aja semoga aku bisa jaga hati aku buat kamu. Dan kamu juga janji yaa bakal jaga hati kamu cuma buat aku"

Emil tersenyum, gak nyangka Bella bisa manis juga. Beda 180° dari Bella yang dulu.

"Pasti! Percaya sama aku"

"Kamu juga doain aku ya semoga nanti aku bisa sukses di Korea dan pulang dengan selamat. Membawa kemapanan dan akan menemui Papa kamu untuk bilang: om, saya mau nikahi anak om"

Sumpah disitu Bella sudah tak sanggup lagi. Terasa jutaan kupu-kupu memenuhi perutnya.

Hanya satu kata yang mampu ia tulis.

"Amin"

✏✏✏

"Assalamualaikum"

Ucap Emil begitu sampai didepan pintu rumah bercat Putih itu, dengan suara gemetar.

Ceklek.

Pintu dibuka, terlihatlah sosok wanita seumuran Mamanya dengan wajah lelah dan mata sembab. Begitu tahu yang datang adalah sahabat dari ponakannya, wanita itu menyuruh Emil untuk masuk.

Tibalah Emil dikamar Rena, dengan kondisi kamar yang rapi, dan wangi. Namun ada satu hal yang membuat nafas Emil sesak, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Assalamualaikum..." ucap Emil seraya mendekat kearah seorang cewek yang duduk dibawah tempat tidurnya dengan lutut yang dilipat dan kepala yang ditenggelamkan diatasnya.

Seketika cewek itu mengangkat kepalanya, melihat ekspresi wajah datar namun kening yang terlihat berkerut.

"Gu-gue, Emil, Ren..." kata Emil terbata. Mungkin karena tak menyangka temannya bisa menjadi seperti ini.

Agaknya Rena mengingat nama itu, karena seketika senyumnya mengembang dan beralih memeluk erat tubuh Emil. Emil merasakan bahu Rena yang bergetar, juga suara isakan yang memenuhi ruangan. Emil bisa merasakan betapa sesaknya, seperti yang saat ini Rena rasakan.

"Elo beneran Emil?" tanya Rena saat pelukannya sudah melonggar.

Emil mengangguk dengan senyumnya, "kenapa baru dateng, gue kangen sama lo?" kata Rena menatap iris mata Emil yang sekarang memutar dengan kesana-kemari.

Emil gugup, ia tak tahu harus berkata apa saat ini. Ia tak ingin salah bicara, yang akan membuat Rena semakin terluka.

"Gue udah coba kabarin lo, tapi gak ada nomor lo yang aktif. Gue juga udah coba nyusul lo ke bandara. Tapi elo juga gak ada disana. Gue juga kangen sama lo, syukur deh kalo elo gak papa!"

Rena menunduk, Emil rasa kondisi Rena tidak terlalu buruk, tak seperti yang ia bayangkan. Syukurlah...

"Maaf, gue gak kabarin lo dulu waktu mau pergi ke Jogja. Karena gue juga buru-buru. Gue gak bisa jelasin alesan gue buru-buru kesini sama lo. Yang perlu elo tahu, gue gak bisa hidup tanpa lo mil. Perasaan gue ke elo semakin besar, walau gue udah coba untuk lupain semua tentang lo" jelas Rena seraya memandang kosong kedepan.

Tanpa sadar butiran kristal bening dari pelupuk matanya menetes satu persatu. Menjadi aliran deras, yang teramat menyedihkan.

"Sampai akhirnya hiks" Rena mulai terisak. "kesadaran gue menghilang karena terlalu mikirin lo hiks hiks dan elo. Tiga bulan gue ngelajalin teraphi dirumah sakit hiks sama dokter pisikolog. Gue beruntung karena masih bisa sembuh hiks Pasti elo gak pernah tau hiks hiks gimana rasanya jadi gue. Tersiksa dengan perasaan yang belum tentu terbalas. Hiks hiks hiks Pait mil, bahkan lebih pait dari pada rasanya elo minum hiks obat" Emil tertegun mendengar penuturan Rena dengan isakannya.

Seperti begitu pedih luka yang dirasakannya, tak terlihat namun sesak dirasa.

Tanpa bicara Emil memeluk Rena, tak ingin gadis itu terlalu larut dalam kesedihannya. Tak ingin gadis itu menangisi seseorang yang sudah buat dia kecewa. Karena Emil sadar, dia bukanlah cowok yang pantas untuk diperjuangkan. Dia sudah berkhianat, dia juga tak merasakan getaran apapun saat bersama Rena, tapi dia juga tak tega jika melihat Rena sampai sebegini sedihnya karena merasakan rindu dengannya. Emil hargai perjuangan Rena, tapi masih belum bisa membalas apa yang Rena rasakan selama ini kepadanya.

"Gue gak mau jauh dari elo mil..." lirih Rena menenggelamkan rasa sedihnya dibahu Emil.

Emil hanya diam, tak bergeming. Karna ia bingung harus bersikap apa. Karena hati Emil masih terjaga untuk Bella.















































Tbs.

Kasih Vommentnya ya jangan lupa.

Maaf ya kalo updatenya agak lama, tapi sekarang aku dateng lagi nih... Gimana nih gimana, kasih komennya yaa...

Siapa nih ya Rindu sama BeMil?? Wkwk...

Makasih untuk readers yang mau baca cerita gak jetot ini hehehe... Semoga kalian tetep suka, dan tetep nunggu cerita ini sampai end. Btw aku udah buat cerita baru nih, cast ceweknya Amanda Rawles ada bang Jefrinya juga, dan ada BTS nya juga, belum aku publis sih hehehe...

Pokoknya kalian harus baca, maaf ya maksa tapi aku maunya maksa wkwk...

Thanks

See you

Salam,JNF❤❤

✔My Stupid Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang