3 tahun silam...
Di sebuah kelas yang ramai layaknya pasar.tidak ada guru yang mengajar. Seorang siswa anak kelas 8 SMP itu menulis sesuatu di tembok kelas sebelah pintu kelasnya.
Dengan ekspresi serius siswa yang akhir-akhir ini selalu keluar-masuk BK itu, mengukir sebuah nama dan gambar lambang hati juga tertulis namanya.
Setelah menulis siswa itu menghampiri siswi yang sedang asik membaca buku cetak Kimia nya.
Siswa itu duduk disampingnya seraya memandangi siswi itu penuh kekaguman dan senyuman yang membuat si siswi malah risih.
Tetapi sebisa mungkin siswi itu mencoba menghiraukan tatapan siswa itu.
Namun siswa itu semakin mencari perhatian si siswi, dan pada akhirnya siswi itu menghentikan aktifitas dan menutup rapat-rapat buku cetak Kimia yang lumayan tebal itu.
"Mau apa sih lo! Liatin gue kaya gitu! Gerah tau liat nya!!," ucap siswi itu penuh penekanan.
Siswa itu masih setia memandang damdan tersenyum kagum.
"Emiiiillllll!!," sebuah teriakan menyadarkannya.
"Ekh, kenapa ya??," tanya siswa yang bernama Emil itu dengan tampang polos.
Bella_si siswi menatapnya geram, ingin rasanya ia mencakar-cakar wajah konyol Emil.
"Oh iya bel, ikut gue...ada yang mau gue tunjukkin sama lo," sahut Emil seraya menarik paksa lengan Bella.
Biar pun begitu, Bella tak menepis genggan Emil dilengannya itu.
Emil mengajak Bella ketempat tadi ia menulis.
Bella terbelalak kaget bercampur kesal plus malu. Kaget, karena Emil beraninya menulis namanya dan nama dirinya ditembol kelas, kalau ketahuan guru kan bahaya, kesal, karena Emil tak meminta izin terlebih dahulu kepadanya, dan malu, karena teman satu kelas mereka geger dengan tulisan Emil itu, ada juga yang menggoda mereka berdua.
"Ish," Bella menampar pundak Emil yang saat itu belum berotot seperti sekarang.
"Elo apa-apa-an sih, mau malu-malu-in gue ya?? Ngaku deh!," decak Bella lumayan emosi.
Emil cengar-cengir, "ge-er banget lo, siapa juga yang mau malu-malu-in cewek sekasar lo,"
"Terus??," tanya Bella geregetan
"Gue cuma mau ungkapin perasaan yang gue rasa bel, ke elo...,"
Sahut Emil lembut.
"Tau apa sih lo tentang cinta? Elo tuh masih kecil, belom pantes ngebahas soal cinta!,"
"Tapi gue pantes kan kalo jadi pacar lo??," tanya Emil dengan ekspresi tengil nya yang kali ini membuat Bella semakin malu.
"Ciieee...udah bel, bilang iya aja,"
"Jangan di lepas bel, nanti nyesel,"
"Udah jadian lah, cocok kok,"
"Iya cocok, Bella nya garang emilnya sayang, hahaha...,"
"Hahahahahahaha......,"
"Hahahaha,"
"Hahaha,"
"Bacooooot!!," sahut Bella sudah kepalang emosi.
Dan seketika semua diam, membisu, mematung, bungkam, bahkan sekarang Emil juga diam, manatap Bella dengan heran.
"Sorry bel," ucap nya lirih.
Bella hanya menatap tajam manik mata Emil dan pergi keluar kelas, meninggalkan Emil juga teman-temannya yang masih terheran-heran.
Tetapi Emil nerlari mengejar Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...