Btw baca 8ni sambil dengerin lagu Mitha yang judulnya Halusinasi. Hampir mirip kisahnya Emil.
Emmm... Aku mau tanya tolong dijawab ya wkwk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hehe nungguin yaaa....
Ada yang bisa bikin trailer vidio gak??
Plis dihawab hehehe....
.
.
Hari ini begitu terasa sunyi, terasa lebih hampa dan terasa seperti ini adalah... mimpi.Seorang gadis berada didepan cermin kamarnya, melihat bayangannya yang sudah terlihat cantik dengan riasan tipis dan gaun putih yang istimewa terlihat indah dan cantik dipakai olehnya.
Rasanya belum siap untuk menerima semua ini. Menerima keputusan ini. Mengapa harus seperti ini?!.
"Aaggrrhh!!!" jerit Bella seraya mendorong semua barang yang ada dihadapannya. Berhamburan didalam kamar. Berantakan seperti perasaannya saat ini.
Tak terasa buliran demi buliran air mata jatuh membasahi pipi meronanya. Tak perduli dengan penampilannya saat ini. Bella semakin histeris, bahkan dia merusak tatanan rambut yang sudah ditata rapih oleh seorang yang memang ditugaskan untuk merias Bella hari ini.
*tok tok tok.
Bella melihat seseorang yang sudah tak asing lagi. Bella segera berhamburan kedalam dekapan seorang itu, menumpahkan semuanya yang sudah tersimpan lama, sampai terasa sesak didada.
"Elo pasti kuat Bel, gue yakin elo pasti bisa!!" kata seorang gadis yang bernama Wiwi.
Bella semakin mengeratkan pelukannya, semakin histeris dan tak bisa digambarkan bagaimana kondisinya sekarang.
Wiwi dengan sangat berat, melepaskan pelukan Bella. Karna tak ingin Bella semakin larut dengan kesedihannya.
"Bel... Gue tau ini berat buat lo. Tapi gue juga yakin elo orang yang kuat, elo bisa hadapin ini semua Bel. Pernikahan ini baik kok, karna ini adalah keputusan lo"
"Tap-hiks-i... Gue gak ci-hiks cinta, hiks hiks..." ucap Bella terbata.
"Bel, rasa cinta itu akan tumbuh karena terbiasa. Cinta akan datang dengan sendirinya. Gue yakin semua akan baik-baik aja Bel"
Bella terdiam. Lebih tepatnya tak sanggup untuk berkata. Hatinya terlalu hancur untuk dijelaskan. Lidahnya terasa kaku untuk berucap. Diam itu pilihan terbaik.
✏✏✏
Kemarin...
Bella memberikan sebuah buku merah jambu kepada Emil. Emil menerimanya dengan agak ragu.
"Ini apa?" tanya Emil dengan nada bicara yang terdengar santai.
"Ini... Ini, undangan pernikahan aku Mil. Maaf... Hiks"
Ucapan Bella terpotong dengan air matanya yang tiba-tiba saja jatuh.
Emil memejamkan matanya, menghirup udara sebanyak-banyak, karena jujur Emil sangat tak bisa melihat Bella menangis.
Bella berusaha untuk menahan air matanya agar tak lolos lagi. Sebisa mungkin ia pertahankan.
"Bel? apa status kita ini cuma kamu jadikan permainan?" tanya Emil santai.
Bella menunduk dan menggeleng kuat. Ia benar-benar mencoba agar tak terlihat lemah dihadapan Emil. Walau itu sia-sia.
"Jawab Bel? Apa kamu belum bisa yakin sama aku? Atau kamu masih ragu sama kasih sayang aku? Sama perjuangan aku!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...