Sore ini senja menyapa dengan hangat, menemani Emil yang sedang sendiri diteras atas kamarnya memandangi Akmal dengan Kevin yang sedang bermain bersama didepan rumahnya dan rumah Bella.
Terkadang Emil ingin memutar waktunya, ingin masa kecilnya terulang kembali. Tertawa lepas bersama Bella, bermain bersama dengannya dan menjalani hari-hari dengan keceriaan.
Ia ingin tau alasan Bella yang tanpa sebab menjauhinya sampai sekarang.
Tiba-tiba ponselnya bergetar, ada telfon dari Rena.
"Hallo mil," sahut Rena dengan semangat, begitu Emil mengangkat telfonnya.
"Iya ada apa Ren?," tanya Emil datar.
"Mau ikut gue gak, sekarangkan malem minggu gue mau ajak lo ketempat yang seru,"
"Ga.." belum Emil melanjutkan ucapannya telfon itu sudah terputus.
Emil jadi bingung sendiri.
Ketika dirinya sedang melamun tiba-tiba, ibunya membuka pintu kamarnya membuat Emil menoleh.
"Kenapa ma?," tanya Emil.
Mamanya tersenyum, "ada temen kamu tuh, nunggu kamu dibawah,"
"Suruh kesini aja ma, aku udah PW, hehe," sahutnya dengan tawa terpaksa.
"Yakin suruh samperin kamu," ucap Selly dengan tatapan bertanya.
"Iya lah ma," cuma Alvin doang pikirnya dalam hati.
Selly pun kembali menuruni anak tangga memanggil temannya Emil dan menyuruhnya kekamar Emil.
Temannya sempat menolak, tetapi setelah Selly bersedia menemani akhirnya ia mau.
"Emil," panggil temannya dengan suara yang nyaring.
Emil segera menoleh, tersentak ketika dilihatnya bukan Alvin melainkan gadis yang tadi sempat menelfonnya.
"Mama, kenapa gak bilang kalo Rena yang dateng," ucap Emil agak kesal.
Selly hanya tersenyum, "udah ya Ren, tante mau angkat pakaian dulu udah sore," kata Selly tak menghiraukan ucapan Emil.
Rena mengangguk dan menghampiri Emil diteras kamarnya.
"Kok gak bilang sih kalo mau kesini," kata Emil memulai percakapan.
"Emang harus bilang-bilang dulu gitu, atau kalo gue yang dateng elo mau pura-pura sakit? Biar gak temuin gue?," Rena terkekeh geli.
Emil juga ikut tertawa.
"Enggak kok, gue kan jadi bisa mandi dulu, hehe...,"
Rena menjauh seraya menutup hidungnya, "ikh...pantes bau bangke," ucap Rena dengan tawa kecil.
"Gak papa bau, kan ganteng," sahut Emil pede.
"Dih, yaudah sana elo mandi dulu, gue tunggu dibawah ya,"
"Elo mau ajak gue kemana sih?," tanya Emil penasaran.
Rena tersenyum jail, "kepooo," ucapnya seraya bangkit dari duduknya.
"Dih, rese lo!," teriak Emil ketika Rena sudah keluar dari kamarnya.
Dan Emil segera masuk kekamar mandinya dengan senyam-senyum sendiri.
✏✏✏
Malam minggu ini Alfa kerumah Bella, seperti pasangan pada umumnya ia juga merayakan malam mingguan.ciailah...
"Sore tante," sapa Alfa saat Ririn membuka pagar untuknya.
Ririn tersenyum manis, Bella sudah cerita kalau dirinya sudah jadian dengan Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Fiksi Remaja(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...