Dia adalah seseorang yang unik, ngeselin, perhatian, dan saking perhatiannya sampai malas aku bertemu dengannya.
Dia selalu memberikan senyum tulus untukku, setelah acara MOS waktu itu. Aku tak tahu alasan apa yang membuatnya bersikap baik denganku. Tidak seperti waktu aku baru masuk sekolah.
Dulu dia selalu bilang 'eh anabel. Jangan sok jadi orang, mentang-mentang anak Osis lo bisa seenaknya' gitu lah kira-kira kata-kata yang tak pernah aku lupakan sepanjang sejarah.
Dia juga selalu bilang 'biar apa sih nyepuin orang?! Biar terkenal. Biar jadi kesayangannya guru?!' itu waktu aku ngadu keguru BK kalo dia ketahuan merokok dikantin dan sedang mengatur stategi untuk tawuran. Jelas aku aduin dong, kan aku tak ingin ada keributan.
Dan sejak hari itu, hubungan pertemanan yang membaik sewaktu kecil, kini mulai merenggang dan bahkan menjadi jauh. Jauh dan jauh.
Sejujurnya, aku tak ingin terus-terusan bertengkar dengannya hanya masalah sepele, aku juga tak ingin mengadu kepada guru BK. Tapi dia yang udah buat emosiku tersulut. Dan lagi-lagi dia selalu buat keributan yang buat aku gatel ingin lapor ke BK.
Tapi seiring berjalannya waktu. Hatinyaku diam-diam mengaguminya. Aku diam-diam suka curi pandang dengannya ketika dikelas. Setiap malam, aku juga menyempatkan untuk keatas balkon kamarku dan memandang langit yang penuh bintang. Setelahnya, dia juga keluar tapi bedanya bukan bintang yang dia liat. Tapi aku. Bukannya aku mengada-ngada. Dia sendiri yang bilang.
“malam ini bintangnya cerah yaa, gak ada jutek-juteknya. Pasti lagi bahagia. Syukur deh, gue jadi ikut bahagia liatnya” jerit dia dari atas balkon kamarnya.
“emang ada bintang jutek! Kaya udah kenalan aja!”
Dia tertawa, padahal aku gak ngelawak sama sekali.
“udah kok. Malah tetanggaan. Bilangin gih ke dia, gue suka sama dia. Tolong direspon”
“udah dibilangin, katanya gak mau. Udah punya bulan” sahutku terkekeh dalam hati.
“kan gue bulannya” kata dia dengan senyum pede.
.
.
.
.Euummm...
Gimana nih, lanjut tidaq?
Rencananya kalo kalian banyak yang repon lanjut, aku mau bikin squel nya MSBB, yang ceritain tentang kisah dimasa SMA Bella dan Emil waktu kelas 10. Belum pernah aku ceritain kan dichapter lainnya?
Oh iya. Gaya bahasanya mau kaya diatas atau kaya MSBB. Pilihan ditangan kalian.
Ditunggu responnya semuaaaaa!!!
Salam, Author gaje (wkwk)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...