36. MSBB: Rapuh.

2.2K 120 38
                                    

Bel istirahat telah berdering, Bella sengaja mendekati Emil yang masih begulat dengan catatannya. Niatnya ingin mengajak kekantin bareng dan merubah hubungannya yang telah hancur beberapa tahun lalu.

Namun, Bella sedikit heran dengan sikap Emil yang sekarang, dia berubah jadi cuek dan seakan menjauh. Ada apa lagi?? Baru juga Bella merasa bahagia karena hubungannya dengan Emil mulai membaik, tapi ada apa dengan Emil sekarang?.

"Mil, ayo dong!," Bella masih berusaha bujuk Emil agar mau kekantin bersamanya.

"Enggak bel, gue lagi mager!," balas Emil tak menatap Bella.

"Ish,, elo kenapa sih, gak seru loh!,"

Emil menghela nafasnya panjang, dan mendongakkan kepalanya menatap Bella, dingin. Tatapannya.

"Mil??,"

"Gue gak mau diganggu bel, gue harap elo bisa ngerti!!," ucap Emil penuh penekanan.

"Gue akan terus disini, sampai elo jelasin elo kenapa!,"

"Bel! Elo jangan kaya anak kecil gitu dong. Gue gak papa, gue cuma pengen sendiri,"

"Mil, kalo gak papa kenapa tiba-tiba elo judes kaya gini!,"

"Elo kenapa sih sok peduli banget!," Emil merasa bersalah setelah mengatakan itu.

Kenapa harus diucapnya. Bego!!.

Seketika Bella terbungkam, mundur satu langkah dari hadapan Emil.

"Maksud lo apa?!,"

Emil menghela nafasnya, ia memang harus bicara, karena sudah terlanjur dikatakan.

"Gue udah tau semuanya bel, gue tau, gue emang bukan yang spesial dimata lo, gue hanya pelarian lo aja. Kalo bahagia lo sama gue itu hanya terpaksa, lebih baik gue mundur dan gak akan pernah buat lo bahagia lagi," ucap Emil dengan santai.

Sekarang Bella paham arah bicara Emil, Emil pasti sudah mendengar obrolannya tadi bersama Alfa.

"Lo cuma salah paham,"

"Gue gak ngerti sama lo bel, gue butuh kepastian dari lo. Sekarang gue tanya, elo suka sama siapa?!," Bella terdiam sejenak, dan berusaha membuat Emil tak membahas itu, namun Emil tak memperdulikannya. Dia tetap menunggu jawaban Bella.

"Bel!!,"

"Gue gak bisa jawab!," tegas Bella.

"Kenapa?!,"

Itu bukan Emil yang bertanya. Dia Alfa.

Ternyata Alfa sudah berdiri diambang pintu kelas, entah sejak kapan.
Dan kini Alfa menghampiri Emil dan Bella, menatap Bella dengan intens. Saat ini Bella berada diposisi yang sulit, dimana dia harus memilih antara Emil dan Alfa. Dia gak bisa, entah apa alasannya.

Dan tiba-tiba ponselnya berdering, menampilkan dua kata 'fake dad' seorang yang dulu ia banggakan dan sekarang menghianati dirinya dan Mamanya.

Bella izin untuk mengangkat telefonnya kepada Emil dan Alfa yang  ingin Bella segera menjawab pertanyaan itu.

"Gue angkat telfon bentar!," tanpa menunggu persetujuan dari mereka berdua, Bella segera pergi meninggalkan mereka.

Telfon itu ada baiknya juga, Bella dapat beralasan keluar dari pertanyaan yang dia sendiri saja belum tahu jawabannya.

"Hallo?,"

"Hah?! Kok bisa? Anda lakuin apa! Hah!?," wajah Bella berubah menjadi serius serta khawatir.

Tak lama sambungan telfonnya terputus, namun Bella masih dengan posisinya, matanya menatap kosong kedepan, lututnya terasa lemas untuk menopang tubuhnya yang kini terasa berat.

✔My Stupid Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang