Sudah tiga hari Bella tak masuk sekolah karena kakinya masih terasa sakit, tetapi hari ini ia memaksakan untuk masuk kesekolah, Bella penasaran apakah, Mysweetnya menyimpan coklat dilokernya atau tidak karena sudah beberapa hari ini Mysweet tak pernah mengabarinya, dichat oleh Bella pun sampai sekarang tak ada jawaban.
"Beellaaa," jerit Wiwi ketika Bella sampai dikelasnya, bersama alfa.
Karena Alfa yang menjemput Bella dari rumahnya dan Alfa tak ingin Bella kenapa-kenapa diperjalanannya menuju kelas. Apa lagi kalau harus bertemu dengan Emil, Alfa tak ingin itu terjadi.
"Kok, elo kesini fa?," tanya Wiwi melihat Alfa yang masih berada disebelah Bella.
"Gue cuma mau mastiin kalo Bella itu aman...
"Lebaaayy!," tiba-tiba ada sahutan dari dalam kelasnya.
Sontak mereka menoleh kedaalm kelas dan mendapati Emil yang melangkah menghampiri Bella dan yang lainnya yang masih berada didepan pintu kelas.
"Apaan sih mil, ikut campur aja," decak Bella geram.
"Tau sirik aja lo!," sahut Alfa dengan nada meremeh dan senyum sombong.
Emil sudah menahan amarahnya agar tak ia letuskan pagi ini tapi justru Alfa malah sengaja menyelipkan anak rambut Bella yang terbawa angin ketelinganya.
Wiwi jadi senyum gemas melihatnya, Bella pun tak bisa berkutik dengan suasana hati yang kaget sekaligus bahagia, sedangkan Emil semakin mendidih tangannya sudah mengepal dengan kuat.sabar mil, katanya dalam hati,mencoba menenangkan hatinya sendiri.
"Gue kekelas ya," ucap Alfa dan Bella mengangguk pelan.
"Alfa sweet banget sih, udah dijemput kesekolah, dianter sampai kelas, duh...kalo gue jadi elo gue udah terbang mungkin," kata Wiwi dramatis.
Bella hanya tersenyum melangkah menuju kursi yang sudah tiga hari tak ia duduki, dan segera mengecek lokernya yang ternyata terlihat kosong dan bersih, tak ada satu pun coklat atau kertas disana.
"Wi, kemarin ada coklat gak diloker gue?," tanya Bella cepat.
Wiwi menghampiri Bella dan menggeleng bingung.
"Enggak, emang kenapa?,"
"Dari gue sakit, Mysweet yang gue ceritain itu gak ada kabarnya wi," ucap Bella lemas.
Wiwi sempat mengingat hari-hari kemarin ketika Bella tak masuk sekolah, dan ketika kemarin dirinya piket tak ada coklat dilokernya Bella. Hanya ada kertas yang Emil taro di atas mejanya Bella dengan tulisan.
Cepet sembuh ya bel, gue kangen.
Bella tanpa ekspresi membaca kertas dari Emil yang Wiwi kasih ke Bella.
"Pas elo gak ada Emil yang duduk disini tau bel, dan gue juga gak liat tuh ada coklat diloker lo pas gue piket kemarin"
"Emil duduk disini?....kena rabies gak ya gue?," tanya Bella seraya bangun dari duduknya dan memasang wajah risih.
Wiwi terbahak, "haha...paling ketularan gilanya," jawab Wiwi.
"Ishh, jauh-jauh deh," ucap Bella.
Wiwi masih terbahak, "wi gue serius, gue kangen sama dia,"
Wiwi melirik dan tersenyum jail kepada Bella, "kangen sama Emil?,"
Dari serius kini jadi cemberut, "gue gak pengen bercanda," ucap Bella jutek.
"Yaelah, gue kan cuma bercanda baper amad sih," sahut Wiwi dengan sisa tawanya.
Bella masih acuh, "bodo!!,".
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...