Gak kerasa udah tiga bulan Emil kuliah di Korea. Banyak wawasan yang dia dapat disini, tentang disiplin belajar, tidur, dan makan. Semua diperhatikan disini.
Di minggu pagi ini pun ia harus bergegas bangun dan beres-beres lingkungan Asramanya. Asrama disini itu, khusus tempat tinggal para mahasiswa di Busan Univesity, ini.
Setelah semuanya rapih, dan Emil juga sudah tampil kece pagi ini. Dengan topi hitam dan kemeja biru langit dengan jelana jeans navi juga sepatu kets putih, menambah kesan keren didalam dirinya.
Dengan menggendong tas hijau Army-nya Emil berjalan memasuki area kampus. Walaupun hari minggu ia masih tetap ngampus. Sebenarnya sih hanya urusan jurusannya yang mengambil Fotography, jadi selain anak Fotography tak ada jadwal ngampus.
Karena Anak Fotgrap (fotography) mau adain bazar diarea perpus kota, jadi kesimpulannya hari ini mereka akan mengadakan rapat untuk pameran hasil jepretan mereka nanti. Sebagai promosi kampus juga. Yang katanya anak fotgrap akan membuka aplikasi "fotgrap word", dimana didalam aplikasi itu ada sebuah grup chat yang bisa saling tukar menukar ide atau bisa shering ilmu dan lain-lain yang berhubungan tentang fotgrap.
Kebetulan Emil lah yang menjadi ketua pameran nanti. Jadi ia sangat sibuk untuk seminggu kedepan.
"Saya harap kalian mengerti ya. Kamsahamnida" ucap Emil dengan menggunakan bahasa korea yang masih terlihat kaku.
Namun mereka yang mendengarnya masih bisa mengerti dengan jelas ucapan Emil. Dikampus ini Emil memeang terkenal supel dan sekalu membantu teman-temannya dalam hal apapun. Sifat Emil ini lah yang membuat Bella kadang suka cemburu, karena jarang menghubunginya dan selalu saja mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri dan dirinya juga.
Setelah selesai rapat, Emil meninggalkan ruangan rapat dan meraih ponselnya menelfon seseorang. Siapalagi orang yang dia telfon selain Bella.
"Pagi sayang!!" sapa Emil dengan semangat.
....
"Hehe... Pagi-pagi tuh harus semangat yang!"
....
"Kita kan udah pacaran yang. Masih risih aja dipanggil sayang"
Terdengar helaan nafas disebrang sana. Emil sudah tebak, pasti Bella masih mager diatas kasurnya.
"Kamu udah sarapan?" tanya Emil mencari topik pembahasan.
"Belum, baru bangun" jawab Bella dengan suara khas bangun tidur.
"Payah nih, jam segini baru bangun. Gimana sih ibu Dokter!" sindir Emil dengan nada sombong disana.
"Biarin! Wlee!!" sahut Bella dengan nada tengilnya.
"Minggu besok kamu janji kan ya mau liat pameran yang aku buat?! Jadikan?" tanya Emil penuh harap.
Bella bergeming ditempat, seperti sedang memikirkan suatu hal.
"Jadi gak ya??" kata Bella dengan suara menggoda "kalo tugas kuliah aku udah selesai ya, nanti aku izin buat ketemu kamu"
Emil tersenyum semringah, "janji ya?" sahut Emil tak sabar menunggu jawaban Bella.
"Iya. Tapi kalo gak sibuk dan kalo gak mager! Hehehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Teen Fiction(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...