Gue emang bodoh, gue cuma bisa mengharap ketidakpastian dari lo. Karena cuma lo yang ada dihati gua! Maaf kalau kehadiran gue membuat lo gak nyaman. Asal lo tau disini gue gak pernah bosen berharap elo bilang tiga kata ke gue_I LOVE YOU.
~Emil~
__________________________
___________________Sore ini kantin sudah terlihat sepi, bel pulang sudah berdering 1 jam yang lalu, namun dipojok kantin terlihat seorang cowok dengan gaya khasnya, menatap es teh miliknya yang ia pesan tadi.
Berkali-kali ia mengecek ponselnya, berharap ada notifikasi dari seseorang yang tadi menyuruhnya menunggu disini.
Juga melihat kearah arlojinya, dan mengulang semua itu berulang-ulang, seperti layaknya orang stress sore ini.
Waktu sudah menunjukkan pukul 17:17, tak ada tanda-tanda kalau seseorang yang ditunggu nya akan datang.
Tetapi Emil masih setia menunggu, sampai mpo Ipeh yang punya warung tempatnya duduk ini menegurnya. Hanya sekedar bertanya, dan setelah itu mpo Ipeh izin menutup warungnya.
"Mpo mau nutup, elu masih mau disini?," tanya mpo Ipeh dengan logat betawinya.
Emil hanya mengangguk dan tersenyum tipis, tak banyak berkomentar mpo Ipeh segera pergi, setelah menutup warung baso nya.
Tinggal lah ia disini, sendiri, menikmati angin sore yang berhembus menyejukkan hatinya kini.
Namun saat angin itu berlalu dan hilang, hatinya kembali panas dan kegelisahan menyelimuti.
Karena senja sudah mulai terlihat akhirnya dengan langkah berat Emil bangkit dan meninggalkan kantin. Duduk diatas jok motornya dan memutar kunci motornya, namun....
"Emil!!," suara seorang perempuan yang memanggil namanya mengintrupsi dirinya untuk menghentikan laju motornya yang sudah hampir keluar gerbang sekolah.
Emil menoleh kearah belakangnya, melihat seorang cewek dengan nafas terenggeh-enggah berhenti membungkuk dengan kedua telapak tangan dilututnya.
Emil tau siapa dia, dia lah seseorang yang ditunggu Emil, demi seseorang yang selalu menghantui pikirannya setiap malam.
Cewek itu berdiri tegak berjalan mendekati Emil seraya merapikan rambut panjang nya yang tadi berantakan akibat aksi larinya tadi.
"Sorry ya buat lo nunggu lama," kata seorang cewek itu yang sekarang sudah berada disamping Emil.
Emil mengangguk dengan senyum tipis.
"Ya udah naik, gue anter lo," kata Emil mengintrupsi.
Cewek itu mengangguk, dan duduk diboncengan Emil.
✏✏✏
Siang itu ketika bel istirahat berdering nyaring dan guru bidang study sudah meninggalkan kelas, Emil buru-buru menghampiri Wiwi karena takut cewek itu keburu pergi kekantin.
Wiwi tersentak saat Emil tiba-tiba berdiri dihadapannya dengan seringai aneh, menurut Wiwi. Yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
"Mau apa lo!,"
Wiwi menatap Emil dengan malas.
"Ada yang mau gua omongin ke elo," kata Emil dengan santai.
Tanpa menunggu Wiwi berucap Emil menarik tangan Wiwi dan membawanya dengan setengah berlari ke taman belakang sekolah, tempat privasi bagi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Stupid Bad Boy (END)
Ficção Adolescente(Sedang proses revisi) Benci adalah sebuah rasa cinta yang malu untuk diungkapkan. Bermula dari acara MOS ketika Bella Amalia Wikrama memergoki peserta MOS yang diajak nongkrong bareng dikantin oleh Emilliazyano Al Fariz pada saat jam Istirahat yang...