"Pagi menantu." Bunda Rika tersenyum menyambut Elsa dan Adam yang baru saja turun dengan pakaian rapi.
"Pagi Bunda," balas Elsa.
Elsa dan Adam melangkah menuju meja makan dan mendapati Kak Ita yang saat ini tengah menyiapkan sarapan pagi. Elsa menyapa Kak Ita lalu duduk bersebelahan dengan Adam dan Kak Ita, Bunda Rika duduk di hadapan Adam dan Elsa.
"Hari ini Bunda sama Kakak pengen ngajak kalian jalan-jalan ke pantai setelah pulang sekolah nan-"
Ucapan Bunda Rika terhenti saat Adam tiba-tiba terbatuk. Dan dengan sifat keistrian Elsa memberikan segelas air putih untuk Adam.
"Kamu kenapa, Dam?" tanya Kak Ita yang saat ini tengah mengunyah nasi goreng buatan Bunda Rika.
"Enggak kok, Kak. Ehh, Bun? Kayaknya nanti aku gak bisa ikut. Aku ada urusan, kayaknya Elsa doang yang ikut." ucap Adam.
"Yah, padahal kan Bunda pengen liat kalian kalau lagi bareng-bareng. Kalian mesranya gimana," ucap Bunda Rika dengan raut wajah kecewa.
Elsa Menunduk dan tersenyum tipis. Adam hanya tersenyum saat mendengar suara kecewa dari Bunda Rika. Padahal sebelumnya ia belum pernah mengecewakan Bunda Rika.
"Emang kamu ada urusan apa sih, Dam? Sampai kamu gak bisa nunda buat luangin waktu buat Bunda, Kakak sama Elsa?" tanya Kak Ita.
"Adam ada urusan sama anak UKM, kak. Jadi gak bisa di tunda," jawab Elsa.
Adam tersenyum. Menyentuh tangan Elsa dan menggenggamnya dengan tulus. "Lagian kita bisa jalan bareng besok atau kapan pun Bunda mau. Tapi sayangnya sekarang aku gak bisa, aku juga udah ijin sama Elsa," ucap Adam.
Elsa menelan ludahnya dengan susah payah saat Adam semakin erat menggenggam tangannya. Elsa bisa melihat Adam tersenyum kikuk. Berusaha menutupi kebohongannya di depan Bunda dan Kak Ita.
-ourdestiny-
"Elsa...!"
Elsa mengalihkan pandangannya ke arah belakang. Melihat Sasa yang berlari menghampirinya. Kali ini Elsa tersenyum. Pasalnya Elsa tahu bahwa gadis berinisial S itu bukan Sasa. Sahabatnya.
"Kenapa, Sa?" tanya Elsa dengan lembut.
Sasa menghela napas. Mengatur napasnya yang terengah-engah saat ini. Lalu Sasa tersenyum menatap Elsa.
"Gue kangen lo."
Sasa memeluk Elsa dengan erat. Sasa merindukan Elsa yang kemarin berubah dan tak bersahabat dengannya dan hari ini Elsa menyambutnya dengan senyum.
"Gue juga kangen lo," jawab Elsa.
"Oh iya, gue punya satu info buat lo. Tapi info-nya agak buruk sih." Sasa merenggangkan pelukannya dan menatap Elsa dengan wajah sedih.
"Apa?"
Sasa menghela napas dan meraih ponselnya. Menunjukkan satu foto gadis cantik pada Elsa. Sebenarnya Sasa enggan memberitahukan ini pada Elsa. Tapi setelah Sasa pikir-pikir ia perlu memberitahukan ini pada Elsa yang saat ini tengah mengernyitkan alisnya menatap foto gadis cantik di dalam ponsel Sasa.
"Dia siapa?" tanya Elsa.
"Gadis inisial 'S' yang beberapa hari buat lo curiga sama gue. Cewek ini pacarnya Adam. Cewek inisial 'S' yang buat lo cemburu." ucap Sasa.
"Namanya siapa?" Elsa kembali bertanya.
"Dia satu kampus sama Revan dan juga kakak lo. Namanya..."
"Siapa?" Elsa memotong ucapan Sasa dan menatap Sasa dengan serius.
"Shiren," jawab Elsa.
Elsa terdiam. Ia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Sasa bisa melihat perubahan raut wajah Elsa setelah tau bahwa gadis yang menjadi kekasih Adam adalah Shiren.
"Tapi gue harap sih nih cewek gak seburuk di Nenek Lampir," ucap Sasa.
Elsa tersenyum miring dan menggelengkan kepalanya. "Aku gak peduli. Toh. Adam sama aku juga gak punya perasaan apapun. Pernikahan aku sama Adam itu cuman karena gak sengaja dan karena kehebohan Bunda. Jadi gak masalah mau Adam punya pacar juga. Udahlah, ke kelas yuk? Aku tiba-tiba aja gak mood."
Elsa melangkah lebih dulu. Meninggalkan Sasa yang saat ini masih diam dan menggenggam ponselnya. Sasa bisa melihat langkah Elsa yang lemas dan terkesan berat. Dan Sasa tau bahwa tanpa sadar Elsa mulai jatuh hati pada sosok Adam yang menyebalkan. Sasa menghela napas dan segera menyusul Elsa yang lebih dulu memasuki kelas.
Bersambung...
Vote dan komen,
Follow;
rtarisa_
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Teen Fiction'INI TAKDIR KITA. KITA YANG DISATUKAN OLEH HAL KONYOL, DAN KITA YANG DI PISAHKAN OLEH HAL YANG SUNGGUH MENYAKITKAN' Sebuah cerita yang berawal dari sebuah kekonyolan dan salah paham. Cerita itu berlanjut dengan tidak serius. Tapi, kisah ini berakhir...