12. Hampir Ditampar

9.2K 471 0
                                    

Aliya terbangun dari tidurnya saat mendengar adzan subuh dikumandangkan. Dia kemudian melirik Agra yang masih tertidur dengan pulas.

Hatinya bergetar mengingat kejadian tadi malam, ketika dirinya bertengkar dengan Agra dan laki-laki itu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Sepertinya laki-laki itu sangat tersiksa dengan pernikahan mereka.

Aliya sama sekali tak menyukai kebiasaan Agra. Gadis itu memikirkan bagaimana caranya dia bisa membuat Agra berubah dan melupakan kebiasaannya.

Sesaat kemudian, Aliya membangunkan suaminya itu untuk sholat subuh bersama.

"Agra bangun!" panggil Aliya seraya menepuk-nepuk tangan dan kaki Agra tapi laki-laki itu tak kunjung bangun.

Aliya kemudian beralih ke telinganya dan berteriak sekencang-kencangnya. Tapi nihil, Agra juga masih tertidur.

Ni orang tidur kok gini banget ya?, batin Aliya.

Kemudian dia melihat alarm Agra. Ternyata laki-laki itu menyetel alarm pada jam 6 pagi. Dengan sesegera mungkin Aliya mengganti jamnya menjadi jam saat itu dan alarm pun berbunyi dengan nyaringnya. Tapi Agra tak kunjung bangun dari tidurnya.

Meskipun sudah mulai frustasi, Aliya tetap tidak kehabisan akal. Dia kemudian memencet hidung Agra dan berhasil membuat laki-laki itu terbangun.

"Eh lo apaan, sih?!" Agra langsung menjauhkan tangan Aliya dari hidungnya.

"Aku cuma mau bangunin kamu aja, ayo sholat," ucap Aliya.

"Aduh Aliya ... Ini baru jam berapa? Lagian ngapain coba pake mencet hidung gue kayak gitu? Kalo gue nggak bisa napas dan mati, emang lo mau jadi janda muda? Hah? Mau lo?" cerocos Agra.

"Ya, nggak lah! Gila-gila aja. Lagian kamu itu tidur kayak orang mati tau nggak! Itu cara satu-satunya supaya kamu bisa bangun," ucap Aliya.

"Bodo ah, gue mau tidur." Agra lalu kembali membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.

"Ih Agra, jangan tidur lagi, dong! Mulai hari ini kamu harus jadi imam sholat aku. Oh atau kalo nggak kamu harus pergi sholat subuh ke mesjid. Ayo pilih yang mana?" ucap Aliya seraya mengguncangkan tubuh Agra.

"Iya-iya ah. Gue mandi dulu." Dengan sangat terpaksa, Agra beranjak dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi.

Tanpa disadari, Aliya tersenyum menatap punggung Agra yang sedang berjalan menuju kamar mandi. Sesaat kemudian Aliya juga berwudhu dan mereka melaksanakan sholat subuh berjama'ah.

***

Aliya keluar dari kamar mandi setelah dirinya selesai mandi dengan hanya menggunakan sehelai handuk yang menutupi tubuhnya. Matanya membulat sempurna ketika melihat Agra duduk di tepi kasur dengan membelakanginya.

"Aaaaaaaaaa!!" teriak Aliya lalu kembali masuk ke dalam kamar mandi.

Agra yang mendengar teriakan Aliya sangat terkejut dan segera berlari menuju kamar mandi.

"Aliya, lo kenapa?" tanya Agra dari depan pintu.

"Hah? Nggak, nggak apa-apa kok. Kamu bisa keluar nggak? Aku mau pake baju soalnya," ucap Aliya dari dalam kamar mandi.

"Yaelah kalo mau pake baju ya pake aja kali. Ngapain pake nyuruh gue keluar segala?"

"Aku nggak bisa pake baju kalo kamu ada di sini."

"Lah emang kenapa? Gue ini suami lo, kan? Ya nggak apa-apa lah kalo lo ganti baju depan gue. Lagian ini kamar gue ya terserah gue dong mau ngapain aja di kamar gue sendiri?"

"Agra kamu harus keluar! Keluar sekarang!!!" teriak Aliya yang mulai menggila.

"Iya-iya," ucap Agra lalu keluar dari kamar.

Kiblat Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang