30. Pesta Berujung Petaka

8.7K 412 5
                                    

Malam ini akan diadakan perayaan ulang tahun Anugerah Utama Company. Abrar membuat pesta yang sangat meriah untuk ulang tahun perusahaannya tersebut. Dan malam ini juga, rencananya akan diumumkan perihal hubungan Agra dan Aliya kepada para staf agar tidak lagi terjadi kesalahpahaman. Seisi rumah sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Raisa datang ke kamar Aliya bersama dengan beberapa orang wanita yang berpakaian rapi dengan setelan jas.

"Aliya!" panggil Raisa seraya berjalan cepat masuk ke dalam kamar adik iparnya.

"Ada apa, Kak?" tanya Aliya yang seketika langsung kebingungan melihat orang-orang itu.

"Sini-sini. Cepetan kamu harus milih baju yang mau kamu pake buat malam ini."

Raisa menarik Aliya ke depan kasur. Alhasil gadis itu pun hanya bisa mengerutkan keningnya karena kebingungan.

"Mereka ini adalah staf dari Livela Corp, perusahaan fashion punya temen aku. Mereka bawa beberapa pakaian yang bisa kamu pakai," ucap Raisa.

Mata Aliya seketika membulat mendengar Raisa menyebutkan Livela Corp. Dia tahu betul bahwa itu adalah perusahaan fashion besar yang menjual pakaian-pakaian dengan desain eksklusif dan hanya dijual kepada orang yang sudah memiliki kartu member saja.

Meskipun masih terkaget-kaget, Aliya memutuskan untuk tidak bertanya lebih banyak dan mengikuti saja apa kata Raisa.

Satu per satu pakaian pun mulai dicoba oleh Aliya. Para staf Livela Corp dan juga Raisa membantu memilih pakaian mana yang paling cocok dengan gadis itu.

Saat ini, Aliya sudah mencoba sekitar 4 pakaian.

"Kalo Aliya mah pake apa pun tetep cantik ya," ucap Raisa yang diiyakan oleh para staf Livela Corp.

"Kak, gimana mungkin bisa pilih satu dari sebanyak ini? Bajunya cantik-cantik semua," ucap Aliya.

"Astaga. Ini baru awalnya doang. Kamu harus nyobain tiga puluh pakaian sebelum milih."

"Tiga puluh pakaian?" Aliya menghela napas setelah membayangkan bagaimana jadinya dia jika harus mencoba tiga puluh pakaian. Gadis itu hanya bisa menghela napas.

"Kalo gitu, aku tinggal dulu, ya." Raisa tersenyum lalu segera keluar dari kamar, meninggalkan Aliya yang masih mencoba pakaian-pakaian bersama para staf Livela Corp.

Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki masuk ke dalam kamar.

"Gimana sama--" Ucapan Aliya terpotong saat melihat yang masuk ke dalam kamarnya bukanlah Raisa, melainkan Agra.

Melihat kedatangan laki-laki itu, karena mengerti dengan situasi para staf Livela Corp pun langsung keluar dari kamar untuk membiarkan Aliya dan Agra berbicara berdua dahulu.

"Keliatannya kamu sibuk banget, ya?" celetuk Agra.

Laki-laki itu berjalan mendekat ke hadapan sang istri. "Aku rasa baju kamu terlalu berlebihan kalo dibandingin sama kepercayaan diri kamu."

"Ya mau gimana lagi? Aku gugup banget sekarang. Aku takut orang-orang bakal mencerca kita karena pernikahan kita dirahasiakan sebelumnya," ucap Aliya.

"Aku tau. Kemungkinan emang bakal kayak gitu. Tapi sekali lagi, segimana pun mereka mencerca kita, mereka nggak bakal berani ngelakuin sesuatu yang keterlaluan. Paling mereka cuma bakal ngegosip di belakang aja. Kamu nggak usah pikirin itu dan silakan lanjutin kegiatan kamu," ucap Agra yang ingin berjalan keluar dari kamar, tetapi dipanggil oleh Aliya.

***

Malam harinya, saat ini Aliya sudah selesai berpakaian. Dia sedikit memoles wajahnya dengan makeup yang tidak terlalu tebal. Sebenarnya, Aliya adalah tipe wanita yang tidak percaya diri jika keluar rumah tanpa makeup, tapi juga tidak menyukai makeup yang terlalu menor. Dia lebih suka makeup yang natural.

Kiblat Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang