Keesokan harinya, Aliya bangun dari tidurnya saat adzan subuh berkumandang. Gadis itu mandi lalu melaksanakan sholat subuh sebagai permulaan harinya hari ini. Kemudian dia pergi ke hotel Sandy dan membantu laki-laki itu untuk membereskan barang-barangnya karena dia akan pulang ke Jakarta hari ini.
Aliya mengantar Sandy sampai ke bandara.
"Kamu jaga diri baik-baik di sini, ya," ucap Sandy sesaat sebelum dirinya masuk ke dalam pesawat.
"Aku bakal baik-baik aja di sini," ucap Aliya.
"Aku pamit, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," ucap Aliya.
Wanita itu pulang dari bandara menuju rumahnya. Dia langsung mencari pegawai untuk rumah makannya dengan menaruh tulisan di depan rumah.
Keesokan harinya, akhirnya ada beberapa orang yang datang ke rumahnya untuk melamar pekerjaan. Dari sekian banyak yang melamar, Aliya hanya menerima 4 orang perempuan yang dirasanya sudah sesuai dengan kriterianya untuk bekerja. Lalu Aliya meminta 4 orang gadis itu datang lagi pada keesokan harinya jam 7 pagi untuk berbelanja bahan makanan. Mereka mengiyakan ucapan Aliya dan pergi dari rumahnya.
Aliya melihat handphonenya berdering dan melihat nomor dari butik itu meneleponnya, dengan sesegera mungkin gadis itu mengangkat teleponnya.
Senyum mengembang dari bibir Aliya saat mendengar bahwa dia diterima sebagai model oleh butik tersebut. Dia diminta datang ke sana sekarang. Aliya segera bersiap-siap dan pergi ke butik itu.
Setelah sampai di butik itu, Aliya diajarkan bagaimana sistem kerja di sana. Aliya menyanggupi semuanya. Tak lama, sang pemilik butik yang terlihat sudah paruh baya datang dan bertemu dengan gadis itu.
"Saya sangat senang karena kamu bergabung ke dunia modelling lagi setelah bertahun-tahun vacum, Aliya," ucap Rossa.
"Loh, Ibu kenal sama saya?" tanya Aliya dengan kening yang berkerut.
"Siapa yang nggak kenal sama model yang terkenal seperti kamu? Waktu saya melihat kamu di daftar orang yang mendaftar untuk mewakili butik saya di ajang itu, saya sangat senang. Kamu itu sangat berbakat, jadi saya langsung menerima kamu dan sangat yakin kalau kamu bisa memenangkan kontes itu bersama busana yang saya desain," ucap Rossa dengan wajah berbinar dan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.
Aliya tersipu malu karena itu. "Ibu bisa aja. Ya setelah bertahun-tahun vacum, saya punya kerinduan yang besar terhadap dunia modelling ini, Bu."
"Kontes ini adalah kontes se-Asia, Aliya. Dan akan diadakan di Korea Selatan. Sangat sulit bagi saya untuk menemukan orang yang punya bakat seperti kamu. Makanya saya sangat senang saat melihat kamu."
"Saya sangat berterima kasih sama Ibu karena udah memberi kepercayaan sama saya. In syaa Allah, saya nggak akan mengecewakan Ibu."
"Saya juga berterima kasih sama kamu. Ooh iya, besok kamu datang lagi ke sini ya, karena kamu harus nyoba gaunnya siapa tau kebesaran atau apa kan biar nanti bisa diberesin. Karena acara ini diadakan seminggu lagi jadi waktu kita sangat singkat untuk siap-siap."
"In syaa Allah, Bu. Kalo gitu saya pamit pulang dulu, ya. Assalamulaikum."
"Waalaikumsalam."
***
Setelah para karyawannya datang, Aliya langsung meminta mereka berbelanja bahan masakan yang diperlukan. Mereka mendengarkan semua kata-kata Aliya dengan saksama lalu pergi berbelanja.
"Jadi, nanti kalo kalian udah selesai belanja, kalo saya belum dateng kalian buka aja, ya. Ingat loh, layanin para pelanggan kita dengan baik dan senyuman," ucap Aliya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiblat Cinta [LENGKAP]
SpiritualMenikah dengan sepupu sendiri mungkin adalah hal yang sangat tabu di masyarakat. Tetapi, itulah yang terjadi pada Agrata Razzan Rahmatullah dan Aliya Shakaela Zanitha yang terpaksa menikah karena sebuah kesalahpahaman. Sifat yang sangat jauh berbeda...