54. Tidak Ingin Kembali

5.4K 269 3
                                    

Di rumah keluarga Aditama, Agra, Farhan dan Raisa tengah sibuk membahas masalah Aliya. Mereka mendebatkan argumen mereka masing-masing tentang kenapa Aliya tidak ingin kembali bersama Agra dan mengasuh Abidzar.

"Raisa, coba kamu hubungin Aliya deh. Kita harus ngebahas gimana ini semua ke depannya. Dia ngelarang kita ikut campur, tapi dia sendiri malah cari masalah," ucap Farhan.

"Percuma, dia nggak bakal dateng," ucap Raisa.

"Kenapa?"

"Kak Raisa bener. Itu karena kita ada di rumah, dan gue ada di sini. Dia jelas ngehindarin gue," ucap Agra.

"Kenapa?"

"Dia nggak mau nyari gue dan dia juga nggak berniat buat ketemu sama gue. Kami cuma nggak sengaja berpapasan waktu di TK Abidzar."

"Kenapa?" tanya Farhan lagi.

"Karena ada Dhea. Dia nggak mau ngeganggu mereka. Dia juga nggak dateng nyari aku, kami ketemu secara kebetulan," ucap Raisa.

Farhan mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar itu.

"Aliya bilang ke Dhea, kalo dia orang baik," ucap Agra.

"Aliya bilang gitu? Dia tau dari mana? Cuma orang terdekat yang bisa nilai kayak gitu--"

"Diam," ucap Raisa.

"Kenapa?" tanya Farhan.

"Kamu pernah cerita tentang Dhea?" tanya Raisa.

"Nggak pernah."

Dia udah tau dari awal. Aliya kenal sama Dhea sebelum kalian kenal sama dia, Aliya tahu apa yang jadi rahasia aku selama ini, batin Agra.

"Informasi itu mudah didapat kalo mau cari tau. Tapi, aku rasa Aliya udah lama kenal sama Dhea. Apa cuma firasat aku? Aku yakin Aliya nyembunyiin sesuatu," ucap Raisa.

"Aku tau," ucap Agra.

"Kamu tau?" tanya Dhea.

"Alasan kenapa dia nggak mau kembali sama aku adalah karena kesalahan aku. Aku udah menceraikan dia dan ngehina dia sedemikian rupa, itu sebabnya dia nggak bisa kembali lagi sama aku. Itu yang aku tau. Aku pengen nemuin dia sama tante Arumi tapi itu cuma niat doang. Sekarang kita cuma bisa nunggu keputusan dia sendiri."

"Setuju. Dia adalah Aliya. Kalo ada sesuatu, dia nggak bisa nutupin dan selalu cerita. Pasti ada alasan kenapa sikapnya kayak gini. Pasti ada sesuatu."

"Sejak Aliya kembali, aku ngerasa bersalah sampai-sampai nggak sanggup menatap mata dia. Ya begitulah," ucap Agra.

Farhan dan Raisa hanya bisa terdiam mendengar itu. Mereka sama merasa bersalahnya kepada Aliya. Tetapi semuanya sudah terjadi, dan berharap Aliya mau memaafkan mereka semua.

***

Hamdan, Arumi dan Keira masih kebingungan tentang siapa yang menaruh suplemen-suplemen yang ada di hadapan mereka sekarang di depan pagar rumah mereka lagi. Kali ini, yang diletakkan lebih banyak dari waktu itu.

"Astaga, aneh banget. Apa bener nggak ada yang tau siapa pengirimnya? Ada orang yang mungkin berterima kasih sama kita?" tanya Keira.

"Nggak ada, Bunda juga nggak punya begitu banyak teman di sini. Tetangga juga nggak ada yang ngaku," ucap Arumi.

"Ayah juga nggak tau," ucap Hamdan.

"Terus siapa? Orang ini kayak orang yang berutang budi sama kita. Kenapa dia bisa tau Ayah punya gangguan liver? Ini suplemen liver. Sebelumnya obat lutut Bunda. Sekarang, obat liver?" ucap Keira.

Kiblat Cinta [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang