Rumah makan Aliya hari ini cukup ramai dan pelanggan datang lebih banyak daripada biasanya. Gadis itu sedang menunggu satu pegawainya yang belum datang yaitu Vera. Aneh, padahal biasanya Vera adalah orang yang paling ontime di antara pegawainya yang lain.
Tak lama kemudian dia melihat seorang laki-laki paruh baya datang. Dengan sekali lihat saja, Aliya sudah tahu bahwa itu adalah ayahnya Vera.
"Aliya, Om kesini mau menyampaikan kalau Vera nggak masuk bekerja tiga hari kedepan. Karena dia mau menikah dalam pernikahan massal besok," ucap ayah Vera.
Aliya terkejut mendengar itu tapi dirinya turut bahagia karena sebentar lagi pegawai terakhirnya yang belum menikah akan melangsungkan pernikahannnya besok dalam pernikahan massal.
"Tapi, siapa yang mensponsori acara itu?" tanya Aliya seraya mengerutkan keningnya. Karena dalam otaknya, acara pernikahan massal itu pasti membutuhkan biaya yang sangat besar.
"Ada seorang laki-laki kaya yang baik dari Jakarta."
Aliya hanya mengangguk-angguk seraya membentuk huruf o di mulutnya.
Setelah memberitahukan itu, ayah Vera segera pergi dari sana dan Aliya melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Tak lupa juga dia memberitahu pegawainya yang lain tentang pernikahan Vera.
"Pokoknya saya harus menghadiri pernikahan Vera besok. Saya juga mau ketemu sama laki-laki baik dari Jakarta itu," ucap Aliya.
"Ckckckck. Bu, ingat suami, Bu. Sekarang Ibu itu udah punya suami loh, bukan jomblo lagi," celetuk Afifah.
"Iya-iya saya tau. Tapi kan saya harus menghargai Vera dengan dateng ke pernikahan dia," ucap Aliya.
Para pegawainya tidak menghiraukan Aliya dan kembali melakukan pekerjaan mereka.
***
Semua orang tengah berkumpul di ruang makan. Mereka sedang makan siang. Rani bertanya pada Agra tentang pernikahan massal yang diselenggarakan anaknya itu di Jogja.
"Gimana tentang acara pernikahan massal itu, Nak? Udah selesai semuanya?" tanya Rani.
"Udah kok Ma, aku tinggal ngurus cateringnya doang," ucap Agra.
"Terus tentang cabang perusahaan di Jogja itu gimana? Kapan kamu mau meresmikan itu?" tanya Rani lagi.
"Aku nggak akan meresmikan Razzanitha Company sebelum Aliya ketemu, Ma."
Rani menghela napasnya mendengar jawaban Agra. Dia kembali teringat dengan kejahatannya terhadap Aliya, dirinya yang sudah begitu berambisi menjebloskan wanita itu ke dalam penjara dan membuat anaknya dan keponakannya berpisah. Dirinya yang menjadi penyebab berakhirnya rumah tangga mereka. Rani sangat merasa bersalah atas hal itu.
Setelah selesai makan, Agra langsung menelepon anak buahnya untuk menyiapkan catering di pernikahan massal nanti.
Setelah memahami semua instruksi Agra, orang itu segera menelepon ke nomor seorang pemilik rumah makan yang makanannya terkenal enak. Tak lain dan tak bukan itu adalah Aliya.
Aliya mengangkat telepon dari orang itu tapi sulit mendengar suaranya karena Widia sedang sibuk me-mixer makanan. Aliya kemudian meminta Widia untuk menghentikannya. Setelah itu, barulah dia bisa mendengar suara orang yang meneleponnya.
Aliya sebenarnya sempat terkejut karena orang itu meminta dia untuk menyediakan 3000 box makanan, tapi Aliya berusaha untuk menyanggupinya.
Siang hari, saat Sandy pulang bekerja, Aliya segera menyiapkan makanan untuk suami dan anak perempuannya kemudian mereka makan bersama-sama di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiblat Cinta [LENGKAP]
SpiritualMenikah dengan sepupu sendiri mungkin adalah hal yang sangat tabu di masyarakat. Tetapi, itulah yang terjadi pada Agrata Razzan Rahmatullah dan Aliya Shakaela Zanitha yang terpaksa menikah karena sebuah kesalahpahaman. Sifat yang sangat jauh berbeda...