"Vinka, lo putusin kak Alvian?" tanya Nika.
Vinka mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali kemudian ia menyedot jus yang ada di depannya.
"Kenapa?? Lo baru tiga hari jadian sama dia, Vin!" tanya Nika.
"Gue gasuka dia sok jagoan gitu," jawab Vinka santai.
"Vinka! Dia tuh cemburu sama lo tau nggak sih?!"
"Gak harus begitu juga Nika, lagian itu masalah sepele. Cuman karna ada yang nolongin gue doang,"
"Beneran karna itu?" tanya Mita tajam pada Vinka.
Vinka yang tadinya fokus dengan bakso dan jus yang ada di depanya itu langsung membalas tatapan Mita.
"Maksud lo?" tanya Vinka dengan alis hampir bertaut. Ia sedikit tersinggung dengan cara Mita bertanya.
"Bukan karna lo lagi deket sama kak Gali kan?" tanya Mita tajam.
"Bukan urusan lo, Mit." kata Vinka. Ia mengalihkan pandangannya dari Mita lalu memakan baksonya lagi.
"Lo belum puas ya sama anggapan anak-anak di sekolah ini yang udah ngecap lo sebagai cewek murahan?"
"Gue gak perduli omongan mereka,"
"Lo juga harus mikirin image lo di sekolah dong, Vin!"
"Mita udah Mita!" ujar Nika mencoba menenangkan Mita agar suasana diantara mereka bertiga tidak tegang.
"Nika! Gue perduli sama Vinka, gue gasuka anak-anak cewek di sekolah ini ngejudge Vinka terus,"
"Iya gue ngerti, tapi kita bisa ngomong baik-baik."
"Gue kemaren liat chat an lo sama Gali, Vin. Kalo sampe kak Alvian tau tentang ini dan berita ini nyebar, image lo bakal lebih buruk dari sebelumnya!" kata Mita lalu langsung beranjak pergi meninggalkan Vinka dan Nika. Mita memang merupakan sepupu Gali yang cukup dekat dengan Gali.
***
"Vinka gue anterin ya?" ucap Gali pada Vinka. Mereka tengah berjalan berjajaran melewati koridor lantai satu untuk keluar dari sekolah. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, namun Vinka baru keluar dari kelas dan entah sejak kapan Gali yang merupakan sahabat Alvian itu sudah berada di depan kelasnya.
"Boleh kak," jawab Vinka dengan sunggingan senyum manis di wajahnya.
Merekapun berjalan menuju parkiran tempat Gali memarkirkan motor.
Saat sampai di halaman depan sekolah tiba-tiba saja ada yang menarik tas Gali dari belakang hingga Gali jatuh tersungkur ke tanah.
Mata Vinka langsung membulat begitu melihat siapa yang melakukanya. Alvian."Kak Alvian," pekik Vinka.
"Jadi ini? Karna temen bajingan gue ini lo mutusin gue?" lontar Alvian tajam. Telunjuknya terarah ke Gali yang masih terduduk di tanah.
"Bukan," jawab Vinka pelan nyaris tak terdengar.
"Bangun lo!!" printah Alvian pada Gali yang mulai saat ini ia anggap sebagai mantan teman.
Gali berdiri. Ia menepukan kedua tanganya untuk menghilangkan debu-debu yang menempel di tanganya. Alvian yang tak sabar itu langsung menarik kerah baju Gali.
"Temen? Ini yang namanya temen buat lo? Temen bangsat!!"
"Lo udah putus sama Vinka, Al." ujar Gali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth About You (END)
Teen FictionVinka merupakan salah satu siswi di SMA Pandhawa yang memiliki dua image berbeda. Pertama,image buruknya sebagai cewek yang selalu gonta-ganti pacar dan hampir semua cowok most wanted sekolah sudah menyandang status sebagai mantanya. Dan yang kedua...