Sabtu, Minggu berlalu. Vinka berusaha keras memikirkan cara untuk bisa membuatnya dekat dengan Filla. Filla adalah anak yang keras, entah mengapa ia kali ini merasa takut berurusan dengan Filla padahal dulu ia dengan sangat berani melawan semua tindakan Filla.
Vinka menatap cermin di depannya yang memantulkan wajahnya. Rambut terurai dengan seragam sekolah lengkap dan tas punggung di kedua pundaknya.
***
"Hai Filla!" Vinka yang baru saja sampai di kantin sekolah langsung duduk di depan Filla, Eksal, dan beberapa teman Filla yang lain.
Ia memberikan senyuman manisnya pada Filla yang sedari tadi memberinya tatapan aneh. Kening cowok itu mengerut hingga kedua alisnya hampir bertaut.
"Gimana kabar lo pagi ini?" tanya Vinka seceria mungkin. Ia benar-benat terlihat SKSD dengan Filla.
"Apaan sih lo?!" sahut Filla tak paham dengan kelakuan Vinka yang aneh pagi ini.
"Nanti siang anterin gue cari buku di toko ya, gue mau cari referensi buat ujian." kata Vinka.
"Apaan sih lo gajelas banget!" Filla mulai kesal.
Vinka meraih botol minum Filla lalu dengan santai meneguknya hingga habis.
"Eh maksud lo apaan sih bangsat?!" teriak Filla dengan nada meninggi. Ia beranjak dari duduknya dan menggebrak meja kantin di depannya.
Vinka terlonjak kaget melihat yang Filla lakukan. Ia meneguk ludahnya dengan tatapan ngeri pada Filla.
Lagi-lagi mereka menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung kantin. Teman-teman Filla pun ikut kaget dengan apa yang Filla lakukan.
Tubuh Vinka menegang. Ia tak menyangka Filla akan seperti ini. Tapi ia berusaha mati-matian menahan rasa takutnya.
Filla dengan kasar menarik tangan Vinka dan membawa Vinka keluar dari area kantin. Ia membawa Vinka ke arah halaman belakang sekolah dan mendorong Vinka hinggal Vinka jatuh di rerumputan.
Filla dengan santai memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya dengan gaya innocent.
Vinka masih terdiam melihat perbuatan Filla yang sangat kasar padanya. Sepertinya cowok itu lebih keras dari sebelumnya.
"Jangan pernah cari masalah sama gue!" ancam Filla.
Filla berjongkok di dekat Vinka dan menatap Vinka tajam.
"Maksud lo apa sok deket sama gue di kantin? Hah?! Mau caper?!" tanya Filla sarkatis.
Vinka hanya mampu meneguk ludahnya yang rasanya mulai mengering. Nyatanya ia tak sekuat yang ia pikirkan. Sekuat apapun ia, ia tetap rapuh ketika mendapat bentakan dan perlakuan kasar seperti yang Filla lakukan.
"Denger ya! Gue ga suka sama cewek yang sok deket sama gue kayak lo, dan lo harus tau kalau gue gak suka cewek murahan!" tegas Filla.
Rasanya mata Vinka memanas. Ia ingin menangis tapi ia tidak mau menangis di depan Filla. Ia tidak tau harus berbuat apa sekarang. Ia kehabisan akal.
"Gue bukan cewek murahan Filla!" ucap Vinka pelan.
Filla hanya tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth About You (END)
Teen FictionVinka merupakan salah satu siswi di SMA Pandhawa yang memiliki dua image berbeda. Pertama,image buruknya sebagai cewek yang selalu gonta-ganti pacar dan hampir semua cowok most wanted sekolah sudah menyandang status sebagai mantanya. Dan yang kedua...