Jam menunjukkan pukul 08.00, Vinka masih terbaring di atas kasurnya. Kedua matanya masih tertutup rapat.
Sejak semalam Vinka belum bangun sehingga hari ini ia tidak masuk sekolah.Kenzo datang ke kamar Vinka sambil membawa nampan berisi sepiring nasi dengan ayam goreng dan segelas air putih. Ia meletakkan nampan itu ke atas meja kecil di dekat kasur Vinka lalu Kenzo membuka korden kamar Vinka sehingga membuat cahya matahari dari luar masuk menembus kaca jendela kamar Vinka.
"Vin bangun." ujar Kenzo sambil mengguncang pelan bahu Vinka.
Vinka terbangun, ia membuka matanya namun langsung menutupnya rapat kembali karna sinar matahari yang teramat terang.
Vinka duduk kemudian perlahan ia membuka matanya dan melihat Kenzo duduk di pinggiran kasurnya.
Tanpa sengaja Vinka menatap jam dinding di kamarnya yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ia benar-benar terkejut.
"Kenzo udah jam delapan kenapa lo gak bangunin gue!" ujar Vinka gugup.
"Gue udah buatin lo surat ijin. Gue titipin ke Putra."
"Tapi gue harus sekolah Ken. Gue gamau ketinggalan pelajaran."
Kenzo malah diam lalu langsung memeluk Vinka. "Maafin gue udah bohongin elo." ujar Kenzo.
Kening Vinka mengerut keheranan.
"Bohong apa maksud lo?" tanya Vinka."Lo gak ingat kejadian kemaren?" tanya Kenzo.
"Kemaren yang mana?"
"Yoel datang Vin," Vinka mematung.
Kenzo melepas pelukannya dan menatap Vinka yang mematung.
"Vin..."
"Itu semalam mimpi gue Ken!" cetus Vinka. Ia tak percaya kalau kejadian semalam adalah nyata, ia pikir itu hanyalah mimpinya.
"Itu nyata Vin, bukan mimpi lo." kata Kenzo. Ia menjelaskan ke Vinka terlebih dulu karna tak mau Vinka shock seperti kemarin.
"Gak mungkin Ken! Itu cuman mimpi!!" teriak Vinka. Ia menyisir rambutnya ke belakang dengan kedua tangannya karna frustasi.
"Maafin gue Vin, gue bohongin lo."
"Maksud lo bohongin gue apa Ken? Lo bohongin gue apa?!" tanya Vinka dengan wajah yang sudah basah dengan air mata.
"Sebenernya Yoel emang enggak meninggal,"
Bagai disambar petir di pagi hari, ucapan Kenzo benar-benar membuatnya tidak bisa berpikir jernih saat ini. Pikirannya kalut entah memikirkan apa.
"Dengerin penjelasan gue dulu Vin." kata Kenzo.
Vinka masih terdiam dengan air mata yang terus mengalir deras.
"Waktu lo koma Yoel juga koma sementara Yuan udah nggak terselamatkan. Kedua orangtua Yoel marah besar dan nyalahin lo, mereka gak terima atas kepergian Yuan. Mereka marah-marah ke gue sama mama, mereka nggak terima. Lalu mereka bawa Yoel pergi. Gaada yang tau Yoel dibawa kemana yang jelas mereka bilang mereka bakal bawa Yoel pergi jauh dan gak mungkin balik lagi, apalagi buat nemuin lo. Gak akan. Gue gak pernah bilang kalau Yoel meninggal Vin, gue selalu bilang dia pergi. Ayah sama mama bilang ini jalan terbaik buat bilang kalau Yoel udah gaada karna kita gamau lo terus-terusan mikirin Yoel."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth About You (END)
Teen FictionVinka merupakan salah satu siswi di SMA Pandhawa yang memiliki dua image berbeda. Pertama,image buruknya sebagai cewek yang selalu gonta-ganti pacar dan hampir semua cowok most wanted sekolah sudah menyandang status sebagai mantanya. Dan yang kedua...