Pagi kak, semangat ya buat try out nya. Semoga lancar.
Aku minta maaf:)
Sebuah kotak bekal berwarna biru yang terlihat berisi roti isi itu tergeletak di atas meja kelas Alvian. Alvian sama sekali tak menyentuhnya dan hanya membaca tulisan di atas kertas yang berada di atas kotak bekal itu.
Tanpa ada nama pengirimnya pun Alvian sudah tau siapa yang mengiriminya kotak bekal itu. Vinka."Al, ke Lab buruan. Udah mau mulai try out nya." ujar Tito yang merupakan teman sekelas Alvian.
"Iyaa sabar," ucap Alvian. Ia menaruh tasnya secara asal di bangkunya lalu pergi menuju ke ruang lab komputer dimana try out nya diadakan. Ia tetap tak memperdulikan makanan yang Vinka berikan untuknya.
Alvian duduk di bangku yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah. Ia duduk di bagian paling pojok kanan barisan ketiga.
"Baik anak-anak seperti kemarin, setelah bel berbunyi baru boleh mengerjakan soalnya ya." ujar Bu Windu mengingatkan anak-anaknya.
"Iya buuu..."
------------
Jam pulang sekolah pun tiba. Ruang kelas 12 IPS 5 itu sudah sangat sepi. Hanya tiga anak yang masih tersisa di dalam, mereka adalah Alvian, Tito, dan Diana.
"Al, tu makanan lo anggurin?" tanya Diana.
"Kenapa? Lo mau?" sahut Alvian.
"Tadi pagi-pagi banget Vinka ke sini tauk nganterin tuh bekal, gak kasian?" sahut Tito.
"Bodoamat!"
Dari arah pintu terdengar suara langkah kaki yang berjalan masuk ke ruang kelasnya. Alvian tak perduli. Ia memasukan buku-bukunya ke dalam tas lalu beranjak dari bangkunya.
"Kok bekalnya nggak dimakan kak?" tanya seorang cewek yang tiba-tiba muncul di hadapan Alvian. Ia benar-benar terkejut dengan kedatangan cewek yang tidak lain adalah Vinka yang tiba-tiba berada di hadapanya.
"Ngapain sih lo di sini?!" sergah Alvian tak suka.
"Kok makanannya di anggurin? Nggak suka ya?" tanya Vinka.
"Ini bukan makanan gue!"
"Tapi itu buat kakak."
"Kata siapa buat gue? Gaada tulisanya tuh buat Alvian. Gajelas!" ujar Alvian lalu pergi meninggalkan Vinka. Bahu Vinka sedikit tersenggol Alvian karna jarak antarbangku yang tidak terlalu jauh.
"Yaudah besok aku kasih tulisan buat kak Alvian," ujar Vinka agak berteriak karna Alvian yang sudah sampai di ambang pintu.
"Sabar ya Vin." ujar Diana.
"Alvian tumben banget deh berantem sampe lama banget. Biasanya kan tuh anak kalo udah ya udah," kata Tito.
"Kak Alvian kan masih suka sama aku kak, makanya dia belum bisa lupain aku." kata Vinka tanpa sungkan-sungkan. Ia percaya dengan apa yang Gali katakan padanya.
"Ya kali Vin? Dia aja ngebully elonya ngeri gitu. Dia benci banget sama lo." kata Tito.
"Tapi menurut aku kak Alvian itu masih suka sama aku kak, dia gabisa lupain aku." keukeuh Vinka lalu langsung keluar dari ruang kelas Alvian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth About You (END)
Teen FictionVinka merupakan salah satu siswi di SMA Pandhawa yang memiliki dua image berbeda. Pertama,image buruknya sebagai cewek yang selalu gonta-ganti pacar dan hampir semua cowok most wanted sekolah sudah menyandang status sebagai mantanya. Dan yang kedua...