Vinka berjalan melewati tangga menuju lantai dua setelah dari perpustakaan tadi sambil membawa dua buah novel yang sudah ia pilih.
Tiba-tiba langkahnya terhenti di tengah-tengah tangga karna ada empat anak laki-laki yang menghadangnya. Mereka merupakan anggota geng Common. Bisa dilihat dari sebuah slayer berwarna merah yang terikat di bahu kiri mereka. Namun, Vinka tidak tau tentang tanda slayer itu karna ia adalah siswa baru dan Common juga baru aktif kembali setelah setahun vakum."Eeittss..... Kayak kenal," kata Yoga dengan nada menggoda. Ia memperhatikan Vinka dari ujung atas sampai bawah dengan raut wajah yang nakal.
Vinka memundurkan dirinya agak jauh dari keempat cowok itu.
"Mau kemana, Vinka?" tanya Jo.
"Maaf kak, aku mau lewat," kata Vinka mencoba sopan. Ia sama sekali tidak mengenal mereka berempat, ia berpikir bahwa mereka adalah kakak kelasnya. Akan lebih sopan kalau ia memanggil 'kak'. Tapi sepertinya mereka sangat mengenalnya.
"Sejak kapan jadi pendiem gitu sama cowok, Vin?" tanya Ben.
Vinka berniat menerobos tapi mereka berempat langsung menutupi jalan Vinka.
Vinka menahan langkahnya dan mulai menatap kesal ke kakak kelasnya itu."Aku mau lewat kak!" tegas Vinka.
"Main dulu lah sama kita," kata Doni.
Alis Vinka bertaut mendengar tuturan kakak kelasnya yang terdengar kurang sopan padanya. "Maksud kakak apa?" tanya Vinka.
"Bukanya lo udah biasa ya main sama cowok-cowok kayak kita?" tanya Yoga.
"Maksud kakak apa?!" tanya Vinka tajam dan lebih tegas.
"Ya mantan lo kan banyak tuh, pasti udah biasa dong main-main sama cowok kayak kita?" ulang Yoga.
"Apalagi lo itu mantanya Alvian, udah pernah diapain aja sama Alvian?" tanya Doni.
Kening Vinka berkerut mendengar pertanyaan Doni yang seharusnya tidak pantas ia ajukan ke Vinka.
"Gak yakin gue kalo belom diapa-apain Alvian,"
"Cukup ya kak!" sela Vinka. Jo langsung diam dan menatap Vinka.
"Kenapa?" tanya Jo.
"Jaga omongan kakak!"
"Lo belum tau Alvian yang sebenernya Vin. Lagian lo-nya aja yang terlalu murahan karna mau sama cowok kayak Alvian," kata Ben menusuk perasaan Vinka.
"Jangan pernah bahas itu lagi di depan gue!" ujar Vinka dengan nada tinggi.
"Kenapa? Masih trauma karna Alvian bikin lo malu di depan anak-anak satu sekolah?"
"Lo cantik sih Vin, tapi...."
"CUKUP!!" bentak Vinka. Matanya mulai berkaca-kaca dan pelupuk matanya penuh dengan air mata.
"Eh.... Jangan nangis dong," kata Doni lalu tanganya tergerak menyentuh pipi Vinka, namun buru-buru di tepis dengan kasar oleh Vinka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth About You (END)
Teen FictionVinka merupakan salah satu siswi di SMA Pandhawa yang memiliki dua image berbeda. Pertama,image buruknya sebagai cewek yang selalu gonta-ganti pacar dan hampir semua cowok most wanted sekolah sudah menyandang status sebagai mantanya. Dan yang kedua...