Impas!

1.2K 75 3
                                    

Setelah turun dari mobil Eksal, Filla langsung masuk ke dalam rumah. Ia sudah tau masalah seperti apa yang akan ia dapatkan sore ini. Seorang Rama Mahendra sudah menunggunya di dalam rumah dan siap untuk memberikanya hukuman yang entah apa sudah tidak bisa ia pikirkan.

Filla menghentikan langkahnya ketika melihat siapa saja orang yang ada di dalam rumahnya. Seorang perempuan paruhbaya yang masih terlihat cantik dan seorang anak laki-laki yang terlihat seumuran dengan Filla.

"Filla sini kamu!" printah Rama Mahendra pada Filla.

Filla tersenyum sinis lalu mendekat ke arah papanya itu.

"Ngapain kalian ke sini?" tanya sinis Filla pada perempuan paruhbaya dan anak laki laki yang tidak lain tidak bukan adalah Irene dan Bram, mama dan saudara tirinya yang sama sekali tidak ia anggap.

"Filla jaga bicara kamu!" ujar Rama.

"Filla gasuka mereka di sini!" tegas Filla sembari melirik tak suka pada Irene dan Bram.

"Filla dia mama kamu!"

"Dia bukan mama Filla!! Dia itu istri simpenan papa!"

"FILLA!!!"

Plaakk

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri Filla. Filla hanya diam. Ia tak perduli dengan tamparan papanya, yang ia inginkan hanyalah Irene dan Bram segera keluar dari rumahnya.

"Keluar kalian dari rumah gue!!" teriak Filla marah pada Irene dan Bram.

Irene dan Bram beranjak dari duduknya. Irene terlihat kecewa dan Bram yang malah terlihat senang melihat Filla ditampar oleh Rama.

"Jangan dengarkan dia Irene," kata Rama pada Irene.

"Filla gak suka aku dan Bram ada di sini mas, lebih baik kita pergi." kata Irene lembut.

"Jangan, kita akan sama-sama tinggal disini mulai sekarang," kata Rama berhasil membuat Filla semakin marah. Kedua tanganya terkepal keras.

"Papa ngomong apa tadi?" tanya Filla memastikan pendengaranya tidak salah.

"Mulai sekarang papa, mama, dan Bram akan tinggal disini buat ngawasin kamu," jawab Rama yakin.

Filla menggelengkan kepalanya sinis.

"Papa bawa mereka ke sini, aku pergi. AKU YANG PERGI PA!!" tegas Filla dengan marah.

"Filla!! Bukanya dulu kamu yang pengen papa tinggal disini? Sekarang papa tinggal di sini Filla!"

"Bukan sama pelacur ini pah!!" tuding Filla pada Irene dengan marah dan kasar.

Bram yang tidak terima mamanya dihina itu langsung mendorong Filla marah. "Maksud lo apa?! Jaga omongan lo!" bentak Bram.

"Diem lo anak pelacur!"

"FILLA!! BRAM!! CUKUP!!!" bentak Rama terlewat tak sabar menghadapi kedua anaknya itu.

"Brengsek!" hardik Filla lalu langsung berjalan cepat meninggalkan rumahnya sendiri. Tinggal serumah dengan Irene dan Bram adalah hal paling buruk yang tak pernah ia bayangkan.

Filla membuka gerbang rumahnya lalu berjalan dengan cepat.

Bukk

Karena tak fokus dengan jalanya, Filla menabrak seseorang yang saat itu berjalan di jalan yang sama denganya.

"Jalan pake mata!" marah Filla. Moodnya sedang benar-benar buruk hari ini. Terkena pukulan bola, dihukum lari keliling lapangan sepuluh kali yang luasnya kelewatan, bertemu dengan orang yang paling ia benci, ditampar papanya sendiri, harus pergi dari rumahnya sendiri, dan sekarang ditabrak -lebih tepatnya menabrak- seseorang.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang