Sakit

869 45 2
                                    

Hari-hari berlalu seperti biasanya, Vinka menjalani rutinitasnya sebagai seorang pelajar. Namun ada yang berbeda, sudah seminggu ini Vinka tidak melihat Filla berkeliaran di area sekolah, cowok itu tak terlihat sama sekali. Setiap Vinka bertemu teman satu geng Filla pun ia tidak melihat batang hidung Filla. Cowok itu tidak ada kabar.

Vinka yang akhir-akhir ini disibukkan oleh tugas-tugas dari guru untuk mengerjakan soal-soal latihan ujian tahun lalu pun baru menyadari kalau Filla memang benar-benar tidak ada di sekolah selama seminggu ini. Ia terlalu sibuk belajar bersama teman-temannya hingga ia lupa pada Filla yang seminggu yang lalu juga memintanya untuk mengajarinya pelajaran Fisika.

Hari ini hari jumat, jam pelajaran di sekolah berakhir lebih awal dari biasanya. Pukul 13.45 para murid sudah diperbolehkan untuk pulang karna jam pembelajaran sudah berakhir.
Vinka berjalan cepat menuju kelas Filla yang berada di lantai tiga. Ia harus menaiki dua lantai untuk sampai di kelas Filla karna ia sudah sangat penasaran dengan keberadaan Filla.

Vinka bertemu dengan Alif teman sekelas Filla yang saat itu barusaja keluar dari kelas bersama gerombolannya.

"Sorry, Filla ada nggak?" tanya Vinka.

"Eh ada kak Vinka." ujar Alif.

"Ada hubungan apa sama Filla kak? Penting banget kayaknya." tutur Alif malah menggoda Vinka.

"Fillanya ada?" tanya Vinka pada teman Filla yang lainnya karna Alif yang malah bertanya hal tidak penting padanya.

"Filla udah hampir seminggu ini nggak masuk kak, alpha. Gatau kemana." jawab Vando.

"Kalian gaada yang tau kabar dia? Kan kalian satu gengnya." ujar Vinka.

"Temen satu geng sih iya kak, tapi kita minta nomor Filla aja kagak dikasih. Alamat rumah juga gaada yang tau." ujar Vando.

Vinka diam sejenak.

"Yaudah makasih." ujar Vinka lalu langsung pergi.

Vinka menuju keluar sekolah lalu masuk ke dalam mobil jemputannya.

"Pak, anterin aku ke tempat temen aku yang waktu itu ya." ucap Vinka.

"Nggak pulang dulu ini non?" tanya pak Udin.

"Nggak usah,"

"Baik non."

Pak Udin pun melajukan mobil dengan kecepatan normal menuju apartemen milik Filla.

Perjalanan Vinka memakan waktu cukup lama karna jalanan macet. Ia bingung juga harus menghubungi Filla bagaimana karna selama bersama Filla ia tak pernah meminta nomor Filla. Ia juga tidak kepikiran meminta nomor Filla.

Hampir setengah jam perjalanan akhirnya Vinka sampai. Ia pun buru-buru keluar dari mobilnya dan berjalan cepat menuju apartemen Filla yang berada di lantai atas.

Vinka mengetuk pintu apartemen Filla dengan jantung berdegup kencang karna khawatir dengan keadaan Filla.

Ceklek

Pintu apartemen Filla terbuka, namun bukan Filla yang Vinka lihat.

"Vanya?" pekik Vinka.

"Kak Vinka."

"Lo ngapain di sini?" tanya Vinka.

"Kakak nyari kak Filla?" tanya Vanya.

"I..iya. Filla dimana?"

Vanya awalnya diam, lalu ia kembali masuk ke dalam apartemen Filla untuk mengambil tasnya kemudian ia keluar dan mengunci pintu apartemen Filla.

"Kakak ikut aku," kata Vanya.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang