Minuman

735 39 0
                                    

Motor Bima berhenti di depan sebuah tempat hiburan malam. Dengan jelas Vinka melihat Filla keluar dari dalam mobil berwarna hitam yang sejak tadi ia ikuti. Filla dengan santai masuk ke dalam tempat tersebut.

 Filla dengan santai masuk ke dalam tempat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Filla?" pekik Bima. Yah, tentu saja ia mengenal Filla. Memangnya siapa yang tidak mengenal Filla di sekolah.

Apa yang lo lakuin Fil?
Lo berubah lagi?
Batin Vinka.

"Vin, lo mau ngapain sekarang?" tanya Bima.

Vinka turun dari motor Bima.

"Lo balik duluan aja Bim," kata Vinka.

"Hah? Ya gabisa dong Vin, lo kan perginya sama gue."

"Udah lo tenang aja. Gue ada urusan bentar."

"Beneran gue tinggal nih?" tanya Bima tak yakin.

"Iyaa gapapa Bim,"

"Tapi Vin...."

"Makasih ya Bim," sela Vinka lalu memasuki halaman tempat hiburan malam tersebut.

Bima akhirnya memutuskan untuk pergi seperti kemauan Vinka.

Tempat itu berisik, cahayanya gelap dan dihiasi lampu kerlap-kerlip yang membuat mata Vinka sakit. Tempat itu dipenuhi oleh orang-orang yang dengan santai berjoget mengikuti lagu yang berputar dengan volume sangat keras.

Vinka melewati orang-orang yang tengah asik berjoget itu untuk mencari keberadaan Filla. Jujur ia takut berdekatan dengan orang-orang yang kebanyakan sudah mabuk karna meminum minuman yang memabukkan. Ini adalah pertama kalinya Vinka memasuki tempat tidak pantas seperti ini.

Vinka melihat Filla yang tengah duduk bersama dua orang temannya. Terdapat dua botol minuman di meja yang berada di depan Filla. Filla menuangkan minuman dalam botol itu ke dalam gelas berukuran sedang lalu ia meneguknya dengan cepat.

Vinka menatap Filla nanar. Apa iya Filla menjadi seperti itu karenanya? Atau memang sebenarnya Filla tidak pernah berubah?

Ada seorang perempuan dengan pakaian ketat dan teramat pendek. Perempuan cantik dan berumur sekitar dua puluh limaan itu menghampiri Filla dan dengan gaya centil ia memegang pipi dan dagu Filla. Filla terlihat acuh, ia tak melirik perempuan yang berusaha menggodanya itu sama sekali.

"Hai ganteng, mau aku temenin gak?" ucap perempuan itu dengan gaya centil dan terus mencoba menggoda Filla dengan tubuhnya yang berpakaian terbuka.

Filla bergeleng jijik dan melengos tak mau melihat perempuan itu.

"Aduh mbak, bang Filla gak doyan sama yang kayak embak gini." tutur salah satu teman Filla yang duduk di depan Filla.

"Lagi galau ya?" tanya wanita itu. Ia terus mendekati Filla dan memegang lengan tangan Filla. Filla menepisnya.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang