Sayang?

862 52 0
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh. Vinka yang sudah siap berangkat sekolah pun segera keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah.

Di ruang tamu sudah ada Kenzo, Deva, dan juga Laras. Mereka menatap Vinka.

"Vinka berangkat," pamit Vinka cuek lalu berjalan cepat.

"Vinka," panggil Laras lalu beranjak dari duduknya.

Vinka berhenti.

"Maafkan mama Vinka," ujar Laras.

"Maafkan ayah juga Vinka," tutur Deva.

"Vinka udah kesiangan. Vinka berangkat." kata Vinka lalu keluar dari rumah.

Di depan gerbang sudah ada Putra yang menunggunya. Hari ini ia memang meminta bantuan Putra untuk menjemputnya.
Putra menyodorkan helm pada Vinka lalu Vinka memakainya dan naik ke atas boncengan Putra.

"Tumben minta jemput sama gue,"

"Lo gamau?"

"Ya bukannya gitu Vin, sensi amat."

Vinka hanya diam lalu Putra menstarter motornya dan melaju dengan kecepatan normal.

Sesampainya di sekolah Putra memarkirkan motornya. Dan tanpa Putra sadari ia memarkirkan motornya di sebelah motor Filla.
Vinka turun dari motor Putra dan melihat sosok Filla yang sedari tadi memperhatikannya dan Putra.

"Hai Fil," sapa Vinka.

"Kalo gaada yang nganter lo bisa minta gue buat jemput lo." kata Filla lalu langsung pergi dari parkiran.

"Eh sialan dikira gue apaan." celetuk Putra.

"Lo kan makhluk tak kasat mata," ledek Vinka lalu langsung pergi meninggalkan Putra.

"Sialan banget lo Vin! Udah mending gue jemput!" protes Putra lalu juga pergi.

Putra menjejajari Vinka. "Eh, Vin."

"Hm?"

"Kok kayaknya Filla suka ya sama lo,"

"Ngaco!"

"Lo gak liat tadi? Dia kayak gasuka gitu lo bareng gue,"

Vinka menghentikan langkahnya secara tiba-tiba lalu menoleh ke arah Putra.

"Lo harus hati-hati Put," kata Vinka dengan ekspresi horor.

"Lah? Kok gue?" tanya Putra tak paham.

"Kalo emang Filla cemburu liat gue sama lo, bisa aja ntar pulang sekolah lo dicegat sama dia...."

Vinka menyatukan kedua tangannya lalu saling meremas satu sama lain.

"Terus lo dihajar sama Filla, lo dicincang, sampe tinggal nama." tutur Vinka dengan mata melotot yang dibuat sedramatis mungkin untuk menakuti Putra.

Putra mengerutkan keningnya.

"Abis lo Put!" ucap Vinka sarkatis.

"Sialan lo Vin!"

"Pulang sekolah tinggal nama lo Put!"

"Serem amat sih lo!"

"Bodoamat! Makannya gausah bikin gosip aneh-aneh!" ucap Vinka.

Putra hanya nyengir.

"Kantin yuk!" ajak Putra.

"Bayarin ya,"

"Heran gue sama lo Vin, lo ini banyak duit tapi minta traktiran mulu." seloroh Putra heran. Vinka hanya terkekeh.

Vinka dan Putra duduk berhadapan di meja nomor 2 di kantin.
Putra memesan dua porsi nasi goreng dan minuman lalu kembali duduk di depan Vinka.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang