Hari ini kelas dua belas dijadwalkan masuk untuk mengembalikan buku-buku yang telah dipinjamkan oleh pihak sekolah sekaligus melengkapi administrasi sekolah jika ada yang kurang.
Vinka duduk di kantin sekolah sendiri sambil meminum jus jeruk yang biasa ia pesan di kantin."Hai,"
Vinka menoleh ke arah sumber suara dan melihat sosok Filla yang menatapnya.
Vinka tersenyum.
"Sendirian aja neng?" tanya Filla lalu duduk berhadapan dengan Vinka.
"Apaan sih Fil," ucap Vinka.
Klunting
Hp Vinka yang diletakkan di atas meja kantin bergetar menandakan ada pesan masuk. Vinka pun membukanya.
Yoel : Vin, nanti malem aku ke rumah kamu. Kita jalan ya❤
Vinka : maaf yo, aku ada acara di sekolah. Ada gladi buat acara graduation.
Yoel : yaudah gapapa aku main aja ke rumah kamu.
Vinka tak membuka pesan dari Yoel. Ia kembali fokus pada Filla di depannya.
"Kenapa?" tanya Filla.
"Gapapa." jawab Vinka.
"Dulu lo bilang kalo cewek bilang gapapa artinya ada apa-apa, jadi sekarang ada apa-apa sama lo."
Vinka terkekeh. Filla selalu mengingat hal-hal kecil yang pernah ia katakan.
"Gue mau pulang dulu," pamit Vinka lalu beranjak dari duduknya.
"Gue anter," ucap Filla.
"Gausah aneh-aneh deh. Lo mau bolos?" seloroh Vinka.
Filla hanya nyengir.
"Nanti sore gue ke sini lagi buat gladi. Tapi mungkin lo udah pulang."
"Gue tunggu lo sampe dateng ke sini lagi dan sampe lo pulang lagi."
Vinka hanya terkekeh lalu ia berjalan meninggalkan Filla.
"Cuman karna cewek murahan kayak gitu lo hancurin Common? Haha, banci lo!" ujar Gino yang menghampiri Filla. Meskipun sudah lama, cowok itu masih tidak terima karna Filla membubarkan Common, entah karena alasan apa.
"Lo bilang apa tadi?" tanya sinis Filla yang kini berhadapan dengan Gino.
"Lo! Banci!" ucap Gino penuh penekanan di setiap katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth About You (END)
Teen FictionVinka merupakan salah satu siswi di SMA Pandhawa yang memiliki dua image berbeda. Pertama,image buruknya sebagai cewek yang selalu gonta-ganti pacar dan hampir semua cowok most wanted sekolah sudah menyandang status sebagai mantanya. Dan yang kedua...