Filla Marah?

1.3K 69 7
                                    

"Permisi,"

Vinka mengetuk pintu rumah tetangganya yang tidak lain adalah rumah Filla. Ia membawa sepiring nasi goreng yang tadi pagi-pagi sekali ia buat bersama mamanya.

Pintu terbuka. Dan yang muncul kebetulan adalah Damar, orang yang Vinka cari.

"Hai Vin," sapa Damar.

"Pagi kak, ini ada nasi goreng buat kakak." kata Vinka. Ia menyodorkan piring berisi nasi goreng buatanya pada Damar.

"Wah, makasih banget Vin. Kebetulan juga gue belum makan," Damar menerima pemberian Vinka dengan tersenyum senang.

"Duduk dulu Vin, sorry ya diluar aja soalnya gaada orang di rumah. Cuman berdua, bibi lagi ke pasar."

Vinka tersenyum lalu mengangguk dan duduk di kursi yang ada di depan rumah Damar.

"Gue makan ya?"

"Iya kak,"

"Lo mau?"

"Enggak, tadi udah makan di rumah,"

Damar mengangguk lalu mulai melahap makanan dari Vinka.
Wajah Damar terlihat sedang menikmati makanan dari Vinka.

"Kemaren kue. Sekarang nasi goreng, ngerepotin aja nih." kata Damar disusul kekehanya.


"Enak gak kak?" tanya Vinka.

"Enak banget," jawab Damar tanpa pikir panjang membuat senyum Vinka merekah. Ia senang dengan sikap Damar yang sangat baik dan ramah tidak seperti Filla yang sangat bertolak belakang dengan kakaknya.

Damar pun melanjutkan makannya.

Tidak butuh waktu lama, makanan di piring itu pun habis. Tidak tersisa satu butir nasi pun karna Damar sangat menyukainya.

"Kakak laper banget ya?" tanya Vinka sambil terkekeh pelan karena Damar terlihat sangat lahap ketika memakan nasi gorengnya tadi.

Damar menjawabnya hanya dengan kekehan yang menandakan memang iya.

"Oh iya, ngomong-ngomong sekarang kamu kelas berapa Vin?" tanya Damar.

"Kelas sebelas kak,"

"Kakak kelasnya Filla dong?"

"Ya, gitu lah kak,"


"Oh iya kalo kakak sekarang kesibukanya apa?" tanya Vinka mengubah topik pembicaraanya.

"Bantuin papa di kantor sih, ngelanjutin usaha papa." jawab Damar.

"Waah," puji Vinka.

"Kalo kak Damar hobinya apa?" tanya Vinka lagi. Niatnya ingin mengurek-urek bagaimana si Damar ini. Dan apa memang benar bahwa Damar yang menyanyi di balkon saat itu.

"Hobi gue? Makan deh kayaknya," jawab Damar terlihat bergurau namun sebenarnya memang itulah hobinya. Ia tak memiliki hobi yang pasti karna keseharianya sibuk di kantor bersama Mahendra ayahnya.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang