Pertanyaan

1.1K 64 2
                                    

Berhari-hari Vinka menunggu Filla, namun rasanya ia tidak sabar kalau harus menunggu lebih lama lagi. Menunggu itu berat. Dan sekarang Vinka sudah tidak kuat untuk menunggu Filla menyelesaikan hukuman scors seminggunya. Ada beberapa hal penting yang ingin Vinka bicarakan pada Filla. Ia ingin berterimakasih pada Filla yang sudah membelanya saat itu sekaligus meminta maaf karna tidak menghargai Filla sama sekali, dan yang paling penting tentang Filla yang menyanyi di Park Cafe.

"Eksal gue minta nomornya Filla," ujar Vinka pada Eksal yang saat itu tengah makan bakso di kantin bersama beberapa temanya. Ia menyodorkan hpnya pada Eksal untuk meminta Eksal menuliskan nomor Filla.

"Hah?" pekik Eksal kaget. Matanya melotot menatap Vinka dengan heran.

"Gue minta nomornya Filla," ulang Vinka.

"Buat apaan kak?" tanya Eksal.

"Lo gaperlu tau! Buruan kasih!" paksa Vinka tak sabar.

"Kakak ini minta apa ngerampok sih?!" ujar Eksal.

"Kalo lo gamau ngasih yaudah gue minta ke anak yang lain aja," kata Vinka lalu berbalik membelakangi Eksal dan berniat meminta nomor Filla pada anak yang lain.

"Percuma kak," cegah Eksal yang beranjak dari tempat duduknya dan menatap Vinka. Vinka kembali menoleh ke arah Eksal.

"Gak ada yang punya nomor Filla di sini." kata Eksal.

"Maksud lo?"

"Filla gapernah ngasih nomor dia ke siapapun."

"Memangnya dia nggak masuk grup kelas?" tanya Vinka heran.

"Enggak. Jangankan anak-anak, gue yang temen satu gengnya aja nggak punya."

Vinka menatap Eksal lama mencoba melihat apakah Eksal berkata yang sebenarnya atau tidak.

"Lo bisa tanya ke temen-temen sekelas gue kalo lo gak percaya sama gue," kata Eksal.

"Lo tau dimana Filla?" tanya Vinka mengganti pertanyaanya. Mungkin saja Eksal tau masalah ini dan juga tau keberadaan Filla.

"Enggak. Nggak ada siapapun yang tau Filla dimana, kita juga bingung mau nyari dia dimana,"

"Udahlah kak, lagian kakak ngapain sih nyariin Filla terus?" ujar Gino angkat bicara.

"Gue cuman mau tau Filla ada dimana!"

"Lo yang bikin Filla gaada di sekolah ini dan sekarang lo nyariin dia?! Maksud lo apaan sih?!" ujar Gino bernada sedikit emosi. Dia bukanlah anggota Common, namun karna ia adalah teman Eksal dan Filla, sudah dipastikan ia tau masalah apa yang terjadi di Common.

"Maksud gue?" tanya Vinka bingung.

"Lo yang bikin Filla di scors!! Dia mati-matian belain lo tapi lo sama sekali gak hargain dia! Lo punya otak gak sih!!" bentak Gino dengan emosi. Ia terlihat begitu marah dengan Vinka bahkan ia hampir mendekat ke arah Vinka, namun ditahan oleh Reza dan Eksal.

"Lo mau nyentuh Kak Vinka? Mau mati di tangan Filla?" kata Eksal sedikit berbisik di telinga Gino. Vinka dapat mendengarnya.

"Mending lo pergi aja sekarang karna lo gak akan dapet apa-apa dari kita." kata Reza.

Beberapa pasang mata sudah terarah ke meja mereka karna mendengar Gino yang tadi membentak.

Ada satu kalimat dari Eksal yang membuat hatinya sedikit mengganjal. "Lo mau nyentuh kak Vinka? Mau mati di tangan Filla?".
Kalimat singkat dari Eksal itu sedikit menjadi beban pikiranya. Tidak tau perasaan macam apa yang jelas ia penasaran dengan keberadaan Filla. Karna tak mendapatkan apa-apa Vinka memutuskan untuk pergi dan memikirkan satu orang yang Eksal maksud.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang