Jealous?

1.1K 59 0
                                    

Sudah hampir dua minggu, namun Vinka masih belum mendapati batang hidung Filla di sekolah, cowok itu belum masuk hingga saat ini padahal hukuman scorsnya sudah berakhir dua hari yang lalu. Vinka tidak tau harus mencari cowok itu kemana, ia tidak mendapatkan petunjuk apapun dari teman-teman Filla bahkan keluarga Filla.

Pagi ini Vinka dan teman-teman sekelasnya sedang melakukan pemanasan di lapangan yang dipimpin oleh Brian. Jam pertama di kelas Vinka hari ini adalah Olahraga.

"Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan......"

Begitu seterusnya. Vinka hanya mengikuti apa yang Brian lakukan mulai dari pemanasan kepala hingga kaki dengan lemas dan tanpa semangat.

Tanpa sengaja tatapan Vinka terarah ke pinggir lapangan. Ia melihat Gustav tengah asik mengobrol dengan seorang gadis kecil yang Vinka ketahui bernama Vanya, ia baru kelas sepuluh dan tepatnya adalah teman sekelas Filla. Gadis kecil dengan rambut sebahu itu terlihat terkekeh sambil membawa sebuah buku paket.

Entah kenapa Vinka tidak menyukainya. Mereka sama-sama terlihat terkekeh, Vinka bahkan tak pernah bisa membuat Gustav terlihat sebahagia itu.

Semenjak Gustav menanyai Vinka, mereka saling diam. Gustav bahkan tidak mengantar jemput Vinka lagi, di sekolahpun mereka saling diam. Hubungan mereka masih pacaran tentunya karna tak ada kata 'putus' atau sejenisnya diantara mereka.

-

2 jam pelajaran OR selesai, Vinka langsung pergi ke ruang ganti dan mengganti baju OR nya dengan seragam sekolahnya.

Setelah mengganti bajunya, Vinka tidak memanfaatkan waktu istirahatnya yang hanya limabelas menit untuk ke kantin tetapi malah duduk di depan kelasnya dengan pikiran kemana-mana karna masih memikirkan Gustav dan cewek tadi.
Vinka akhirnya mengirimkan pesan untuk Gustav karna sepertinya hatinya sangat mengganjal.

Vinka : Gustav, istirahat nanti aku mau ketemu,

Tidak menunggu lama, Gustav langsung membalas pesan Vinka.

Gustav : sekarang di rooftop,

Vinka menuju ke rooftop. Di sana ia mendapati wajah Gustav yang tengah asik dengan hpnya. Ia terlihat sibuk mengetikan sesuatu di hpnya.

"Gustav," panggil Vinka.

Gustav menoleh lalu tersenyum manis. "Duduk," ujarnya meminta Vinka duduk di sampingnya. Mereka duduk di bawah tanpa alas apapun.

"Mau ngomong apa Vinka?" tanya Gustav. Ia mematikan hpnya. Tatapanya terlihat biasa ke Vinka, padahal biasanya tatapanya selalu bahagia ketika menatap mata Vinka. Ia memang berbeda semenjak kejadian beberapa waktu lalu.

Vinka yang duduk dengan kaki menyilang itu menatap Gustav serius. Ia tau mengapa Gustav seperti ini, dan itu karena kesalahannya sendiri.

"Gustav," panggil Vinka.

"Iya?" tanya Gustav.

"Kamu lagi sibuk?" tanya Vinka.

"Lumayan," jawab Gustav setengah berpikir. Dan padahal biasanya lagi, muGustav selalu menjawab 'tidak' jika Vinka bertanya seperti itu.

"Ada waktu?"

"Ada, serius banget. Mau ngomong apa sih?" tanya Gustav dengan memasang wajah penasaran. Namun sebenarnya ia takut. Takut Vinka akan mengatakan keputusan tentang hal yang ia tanyakan beberapa hari yang lalu.

"Gustav," panggil Vinka ragu-ragu.

Gustav mengerutkan alisnya karena tak paham mengapa Vinka terlihat begitu bingung. Ia semakin takut sekarang.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang