Bram

1.1K 67 1
                                    

Pagi ini Vinka berangkat sekolah dengan berjalan kaki karna Kenzo ada acara sekolah dan semalam menginap di sekolah. Sementara itu ayah dan mamanya sudah berangkat ke bandara pagi-pagi tadi.

Vinka lega karna akhirnya ia sudah dekat dengan gang sekolahnya dan beberapa menit lagi ia akan sampai di sekolahnya.

Saat sampai di depan gang sekolahnya yang cukup besar tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depanya sehingga menghalangi jalanya.

"Siapa sih?" tanya Vinka pada dirinya sendiri yang tak mengenal siapa pemilik mobil itu dan apa maksudnya berhenti tepat di depannya.

Betapa terkejutnya Vinka ketika mendapati wajah Bram lah yang turun dari jok setir mobil hitam mewah itu dengan sebuah kacamata hitam menghiasi kedua matanya dan jaket berwarna hitam.


Vinka berjalan cepat menghindari mobil Bram, namun saat melewati Bram tiba-tiba tangan Bram langsung mencekal pergelangan tangannya dengan erat dan keras.

Vinka berhenti dan menatap tangan Bram takut-takut. "Ke-kenapa?" tanya Vinka mencoba kuat.

Bram melepas kacamatanya dengan angkuh lalu menyorotkan tatapan aneh ke Vinka.

"Lo kenal Filla kan?" tanya Bram serius.

"Enggak, gue gak kenal." jawab Vinka cepat lalu langsung melepaskan tanganya dari pegangan Bram.

Vinka berjalan cepat meninggalkan Bram. Tak ia sangka Bram langsung menarik tanganya dan membawanya masuk ke dalam mobil hitamnya.

"Lepasin gue! Apaan sih lo?!" protes Vinka.

Bram memasukan Vinka ke dalam jok depan mobilnya lalu ia berputar dan duduk di jok setir.

"Lo mau ngapain?" tanya Vinka geram.

Bram menyalakan mesin mobilnya lalu melajukanya ke arah sekolah Vinka.

"Lo kenal Filla kan?" tanya Bram untuk yang kedua kalinya.

"Enggak!" jawab Vinka tegas.

"Ada hubungan apa lo sama dia?"

"Gue gaada hubungan apa-apa sama dia! Sekarang turunin gue!" bentak Vinka marah sekaligus takut. Ia tak tau apa maksud Bram sebenarnya mengapa menanyakan Filla kepadanya.

"Filla yang nyuruh lo nyembunyiin hubungan kalian?"

"Gue udah bilang gue gaada hubungan apa-apa sama dia!"

"Bohong! Kemarin gue liat lo ngobrol dan gandeng Filla di depan rumah, lo kan yang ngobatin Filla yang abis ditampar papanya?"

Vinka diam dengan tatapan bingung ke arah Bram yang menatap lurus ke depan.

Jadi kemarin Filla ditampar Om Mahendra? Kenapa?

Batin Vinka.

"Kaget ya? Dia gak cerita sama lo?"

"Bukan urusan gue." kata Vinka mencoba acuh walaupun sebenarnya ia sedikit khawatir.

"Mungkin dia gamau lo khawatir. Sejak kapan kalian pacaran? Selera Filla tinggi juga, lo cantik." kata Bram dengan raut wajah aneh.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang