Janji

886 40 0
                                    

Jam menunjukkan pukul tujuh malam, Vinka bersiap untuk pergi menjenguk Filla sesuai yang Alvaro katakan tadi. Vinka mengepang rambutnya menjadi satu. Meskipun kurang rapi dan beberapa helai rambutnya tidak ikut terkepang, Vinka tetap terlihat cantik. Ia memakai sepatu berwarna putih polos lalu menyelempangkan tas kecil berisi dompet dan hp.

Setelah siap Vinka turun ke lantai bawah dan berpamitan pada mamanya yang sedang menonton televisi bersama Kenzo yang sibuk dengan laptopnya.

"Maa, Vinka ijin keluar ya." pamit Vinka membuat Laras dan Kenzo langsung menoleh ke arahnya.

"Mau kemana sayang?" tanya Laras.

"Vinka mau jenguk Filla Ma, dia dirawat." jawab Vinka.

"Filla?"

"Iya Ma,"

"Biar gue anter," kata Kenzo.

"Gak perlu, lo kan juga sibuk." kata Vinka.

"Gapapa gue anter." kata Kenzo lalu ia menyimpan filenya kemudian menutup laptopnya.

Dengan kaos oblong berwarna merah dan celana selutut Kenzo langsung bergegas mengantarkan Vinka.

"Hati-hati ya sayang," ujar Laras.

"Iya ma,"

Vinka menyusul Kenzo yang sudah keluar lebih dulu.

"Pak saya mau keluar sama Vinka," kata Kenzo.

"Mau diantar mas?" tanya pak Udin.

"Gaperlu, saya sendiri yang nyetir." ujar Kenzo.

Pak Udin mengangguk lalu memberikan kunci mobil pada Kenzo. Kenzo masuk ke dalam mobil dan duduk di jok setir sementara Vinka duduk di sebelahnya.

"Filla sakit apa Vin?" tanya Kenzo yang fokus dengan jalanan.

"Gatau." jawab Vinka. Dari raut wajahnya terlihat jelas kalau ia khawatir. Kedua tangannya meremas selempang tasnya dengan jantung yang berdetak hebat.

"Lo kenapa Vin?" tanya Kenzo.

"Gue khawatir sama Filla." jawab Vinka.

"Gustav tau kalau lo mau ketemu Filla?" tanya Kenzo.

Vinka mengangguk tanpa menoleh ke Kenzo.

"Gustav tau masalah yang terjadi sama lo selama dia gak ada di Indo?" tanya Kenzo.

"Kenzo gue lagi gapengen bahas ini." cetus Vinka.

Kenzo hanya diam.

Karna jarak rumah Vinka dengan rumah sakit tidak terlalu jauh, merekapun sampai di rumah sakit. Kenzo memarkirkan mobilnya lalu ia dan Vinka langsung menuju ke dalam rumah sakit.

"Permisi sus, kamar Dahlia dimana ya?" tanya Vinka pada salah satu suster yang ia temui.

"Mbak dari sini lurus lalu belok ke kanan," jawab suster itu memberitahu.

"Makasih ya sus," ucap Vinka lalu ia mengikuti arah yang suster itu berikan.

"Pelan-pelan Vin," kata Kenzo mengikuti Vinka yang berjalan cepat.

Vinka tak menyahut.

Vinka menemukan kamar Dahlia. Ia melihat nomor yang tertera di atas setiap pintu kamar rawat rumah sakit tersebut.

Dahlia 7.

Vinka menemukannya. Dari luar ia melihat seorang anak laki-laki tengah terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit dan seorang anak laki-laki yang duduk menjaganya di sampingnya.

The Truth About You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang