PROLOGUE

11K 502 50
                                    

3 Juni 2001

   Aku kira, hari itu adalah hari terakhirku. Aku kehilangan orang-orang baik, sekaligus cahaya dalam kehidupanku. Aku lelah dengan semua tuduhan ini. Selalu dianggap hama oleh mereka yang tidak tahu keadaan sebenarnya. Apakah kalian pernah memikirkan bagaimana nasib atau kehidupan orang lain?

   Sakit melihat lidah kalian bergerak membicarakan hal yang tidak-tidak. Aku ingin agar kalian tidak lagi memandangku sebagai orang yang menyusahkan. Aku hanya butuh dukungan untuk tetap hidup meskipun penuh tekanan.

   Semoga apa yang kutulis dapat merubah pandangan semua orang tentang aku yang selalu dianggap buruk.

Betty Gyndaloves

----=Selamat Membaca=----

   Gadis itu memutuskan untuk berhenti menulis cerita menyedihkan dalam hidupnya. Ia menutup mata, berdoa agar selanjutnya akan lebih indah dari yang telah terlewati. Tangannya bergerak memegang kalung perak bertuliskan huruf B yang mengartikan “Betty”.

   Betty sebenarnya tidak tahu nama aslinya siapa dan di mana tempatnya dilahirkan. Hanya sebuah kalung dan kejadian mengenaskan itu yang masih diingatnya. Tidak pernah ia mempermasalahkan siapa dan dari mana tempatnya berasal. Yang menjadi tumpuan ia memiliki nama, adalah seorang pria yang berteriak “mispacha betty!”.

   Setelah kejadian mengenaskan yang menewaskan ratusan nyawa termasuk orang tuanya, Betty ikut terkena dampak yang signifikan. Semua ingatannya hilang bersama kereta penyok kala itu.

   Betty hidup berdua dengan adiknya, Netty. Semua keperluan ditanggung sendiri dengan bekerja serabutan. Terkadang tetangga membantu tapi dengan keras ia tolak karena beranggapan bahwa apa yang mereka berikan pasti akan dipinta kembali, seperti kedua orang tuanya yang diberikan Tuhan, namun diambil lagi.

Sreekkk!

   Ia merobek tablet obat dan meminumnya. Matanya tertutup, merasakan pil pahit terbawa air melewati tenggorokan. Ia menatap sekitar—terasa sepi dan kosong.

   Betty berdiri menggeser kursi. Tangan kirinya memegang ujung meja. Kakinya lemas dan tidak kuat untuk berdiri lagi. Tangan kanannya terasa kaku sehingga untuk memijat pelipis yang sakit pun tidak bisa. Ia meringis, merasakan sesuatu yang keras menghantam punggung dan membuat dunianya menjadi gelap.

---=¿!?=---

THE PSYCHOPATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang