"Ayo kita pergi!" Aripin menarik tangan Betty dan masuk ke bagian hutan yang paling dalam.
Gelap, tanpa ada satupun cahaya yang masuk ke dalam hutan itu. Bahkan matahari tidak mampu untuk memancarkan sinarnya. Ranting pohon yang lebat membuat hutan itu menjadi gelap, layak disebut gerbang dunia hitam.
"Apakah kita harus berlari secepat ini?" tanya Betty di sela pelariannya dengan nafas yang terperosok.
"Larilah bersamaku, sebelum mereka mengikuti kita."
"Tunggu Aripin!" Betty melepas tangan Aripin dengan kasar. "Kenapa mereka semua mengejar kita?"
"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang Betty." Aripin menggerakan tangannya namun Betty kembali menolak.
"Aku tidak mengerti Aripin! Selama ini kau selalu menyembunyikan sesuatu dariku. Kali ini aku sudah cukup merasa pusing denganmu. Kau terlalu misterius Aripin! Kau tidak pernah menceritakan soal keluaragamu padaku. Kau hanya menyuruhku untuk bertanya pada orang lain, padahal aku ingin sekali mendengarnya langsung darimu. Aku tidak mempercayai apa yang orang-orang katakan."
"Sudahlah Betty, ayo kita pergi!”
Bom!
Keduanya dengan kompak menatap ke belakang. Asap yang mengepul membuat Aripin segera menarik Betty menuju sebuah jalanan yang sepi.
"Aku tidak akan ikut denganmu jika kau tidak mengatakannya!"
Aripin mengerjap. Kedua tangannya memegang wajah Betty. Dia terlalu tidak tenang dan Aripin akan merubah suasana hatinya. Susana hati yang diperlukan setiap wanita.
"Oke, tadi malam aku merampok bank. Ta-ta-tapi, aku melakukannya untukmu."
Betty tersenyum. Dia terkekeh dan menunjukan wajah penuh belas kasihan. Perlahan kakinya melangkah membuat Aripin tersenyum. Kedua tangannya merentang dan memeluk pria di hadapannya.
"Tidak seharusnya kau mencuri. Aku masih mempunyai uang dari GMT untuk membayar apa yang kau keluarkan untukku. Maafkan aku Aripin," ucapnya terdengar merendah.
Aripin melepas pelukannya. Dia mencium kening Betty dan tersenyum. "Aku tidak pernah menghitung pengeluaranku. Kau sempurna untukku, kau berhasil menerangi sisi gelap dalam kehidupanku."
Mereka berdua langsung berlari namun seketika sebuah helikopter datang dengan membawa seorang penembak. Beberapa peluru menembak aspal dan memantul pada dinding. Aripin mendekap Betty. Mereka berlari dan bersembunyi diantara bagunan yang belum jadi.
"Percayalah, kau tidak akan terluka bersamaku," ucap Aripin sambil kembali mendekap Betty untuk menciptakan sebuah keadaan yang dapat membuatnya nyaman. "Sekarang kita harus berpisah di sini. Mintalah bantuan pada Asep dan yang lainnya. Aku akan bertanggung jawab."
Aripin melepas pegangannya namun Betty menahan. Wajahnya seperti tidak merelakan Aripin untuk pergi. Dia tidak ingin melihat pria itu kembali berkorban.
"Aku ikut bersamamu," katanya sambil memelas.
"Tidak Betty, kau harus pergi dari sini." Aripin berlari meninggalkan Betty.
Helikopter itu memutar arah perjalanannya dan mengejar Aripin yang berlari kembali memasuki hutan belantara. Betty berjalan perlahan sambil sesekali menoleh kesana-kemari.
Dia terkejut ketika seorang polisi berdiri di belakangnya. Dengan segera Betty mempercepat langkah kakinya dan disaat itu kakinya terkena tembakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PSYCHOPATH
Misterio / SuspensoKehausan dalam dirinya untuk membunuh semakin tidak normal ketika bertemu dengan pria dingin dan juga bengis. ---------------------=[PSYCHO]=--------------------- 🚫TIDAK DIPERUNTUKAN UNTUK MANUSIA PENGIDAP PHOBIA DARAH DLL. 🚫TIDAK DIPERBOLEHKAN U...