Awan-awan itu melepaskan pegangannya sehingga terbentuk awan kumolonimbus yang tidak baik untuk dilewati pesawat. Saat itu juga Netty tertegun di dalam pahitnya kehidupan. Dia menatap Chandra yang telah merusak apa yang dia punya.
Gadis itu menenggelamkan wajahnya diantara lutut. Pria di sampingnya masih tertidur dengan pulas. Betty menyesal telah memutuskan masalah yang besar. Dia sangat kecewa dengan dirinya sendiri.
"Hallo Netty!" ucap Ivanya yang datang dengan membawa sebuah nampan berisi dua gelas susu dan roti tawar.
Ivanya berjalan mendekat kearaahnya. Nampan itu diletakan di atas nakas. Dia menatap Netty, hatinya seketika sedih melihat wajah wanita itu.
"Tenanglah Netty, ini akan berlalu begity cepat." Tangannya membelai erat rambut Netty dan memeluknya.
Netty kini tidak bisa menahan tangisnya. Dia meneteskan air mata di belakang punggung Ivanya. Malam tadi benar-benar membuat hatinya terluka.
Ivanya tersenyum kemudian melepas pelukannya. Kedua matanya tertuju pada baju yang robek. Itu sangat tidak menyenangkan. Ivanya memandang semua itu miris.
"Pakai bajumu Netty, itu sudah robek."
Netty mengangguk tapi dia masih duduk di samping Chandra. Gadis itu tidak bisa berbuat banyak, Chandra telah mengkhianatinya.
"Kenapa diam saja, ayo ganti bajumu dan makanlah sarapan itu." Netty berjalan menghampiri lemari. Dia mengambil beberapa pakaian dari dalam lemari itu.
"Aku akan menunggumu di luar," ucap Ivanya yang lekas pergi dan menutup pintu.
Netty kembali menatap Chandra. Pria itu tidak bangun, dia masih lelap dalam mimpi indahnya. Netty kembali mengarahkan pandangannya pada pakaian yang dia ambil.
"Maafkan aku kakak," batinnya.
Netty langsung melepas pakaiannya dan meggantinya dengan yang baru. Dia mengambil tas koper dan memasukan beberapa pakaiannya. Dia kembali menatap Chandra. Perlahan kakinya melangkah dan membawanya meletakan gaun pengantin miliknya di samping Chandra.
Netty mengerjap berusaha untuk tidak menangis. Perlahan dia berjalan keluar dan menutup pintu. Dia menghampiri Ivanya yang sedang sibuk menyapu lantai.
"Kau akan pergi kemana? Di mana suamimu?"
Netty tersenyum. Tangannya menarik koper itu dan membiarkan tangannya bertumpu pada besi.
"Aku sudah memutuskan untuk pergi. Dia tidak menyukaiku madam," ucapnya dengan rintihan sakit yang menusuk dadanya.
"Tidak Netty, kau jangan pergi."
"Madam, aku sudah memutuskan untuk pergi_"
"Dengar Netty, aku tahu hatimu sungguh sakit. Tapi tolong percaya padaku, tuan pasti akan berubah. Dia akan mencintaimu, percaya padaku."
"Tidak madam, kau tidak mengerti keadaan sebenarnya. Oh ya, bukankah kau juga akan pergi?"
"Ya Netty, aku akan pergi dari sini."
"Kalau begitu berangkat bersamaku saja."
Ivanya menatap Netty. Mata gadis itu sembab karena tangis. Dia mengerti perasaan seorang wanita yang berulang kali disakiti. Hatinya pasti sangat terluka, tetapi gadi itu selalu terlihat tegar dihadapan siapapun. Padahal Ivanya tahu, bahwa Netty sedang berbohong.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE PSYCHOPATH
Misterio / SuspensoKehausan dalam dirinya untuk membunuh semakin tidak normal ketika bertemu dengan pria dingin dan juga bengis. ---------------------=[PSYCHO]=--------------------- 🚫TIDAK DIPERUNTUKAN UNTUK MANUSIA PENGIDAP PHOBIA DARAH DLL. 🚫TIDAK DIPERBOLEHKAN U...