Betty melangkah perlahan dan mengambil helm yang Aripin berikan. Dia naik ke atas motor, tetapi pansangannya masih menatap pintu ruangan itu. Aripin menyalakan mesin dan sepeda motor itu berjalan meninggalkan Clovert yang sedang menderita.
"Antarkan aku pulang. Aku tidak ingin kemana-mana," ucap Betty ketus tanpa mendengar jawaban dari Aripin.
Sepeda motor itu melaju dengan cepat melewati mobil-mobil yang berjajar rapi. Sial! Lagi-lagi Aripin tidak dapat membantah apa yang Betty katakan.
Aripin menarik rem dan berhenti di depan apartemen Betty. Betty turun dan mengembalikan helm yang dipakainya. Dia menatap wajah Aripin, tampan.
"Aku meminta barang-barangku." Betty mendelik memutar bola matanya menatap kantong kertas yang tergantung.
Aripin mengambil kantong kertas itu dan memberikannya tanpa dia sadar barang-barang miliknya ada di dalam kantong itu. Betty memutar tubuhnya dan berjalan meninggalkan Aripin tanpa satupun kata terimakasih.
Penjaga lobi yang masih setia berdiri di depan pintu tersenyum pada Betty. Betty hanya tersenyum simpul pertanda dia sangat tidak menyukai semua orang yang ditemuinya. Betty kembali melangkah, dan tumben. Kali ini dia menggunakan lift dan berdesakan dengan orang-orang. Betty sangat tidak menyukai keramaian. Karena itu akan membuatnya kembali ingat kejadian di masa lalu.
"Hai cantik," goda seorang pria berkepala pelontos sambil tersenyum layaknya bajingan.
Betty hanya diam mendapati tubuhnya disentuh hingga beberapa kali. Betty risih, dia menjauh dan tanpa sengaja menabrak seorang pria yang berdiri di ujung lift.
"Apa yang kau lakukan nona!" Pria itu menatap kemejanya yang basah terkena kopi.
"So-sorry sir." Betty mengerakan tangannya untuk membantu mengeringkan kemeja pria itu. Namun sepertinya orang itu tidak suka. Tangan Betty ia tepis begitu saja dan keluar dari dalam lift.
"Kenapa kau tidak menghukum wanita itu Chandra?"
Betty menatap mereka yang hilang dibalik pintu lift. Itulah sebabnya dia tidak menyukai keramaian, menyakitkan. Kakinya melangkah keluar dari dalam lift dan memasuki kamar apartemennya. Dia menargetkan sesuatu pada pria yang telah kasar padanya. Betty akan menghajar pria bernama Chandra itu.
"Menyebalkan!" keluhnya sambil meletakan kantong belanjaan dengan kasar ke atas meja makan.
Betty menarik kursi dan duduk. Dia tidak menyukai para penggoda. Mereka busuk, hanya memamfaatkan fisik untuk membuat korbannya tertipu.
Kring....... Kring.......
Betty beralih dan mengangkat telepon rumah. Dia berbicara dengan seseorang. Pendiri GMT menelepon Betty.
"Hallo! Apakah anda Betty Gyndalofes?"
"Ya, saya sendiri."
"Bisakah saya berbicara sebentar?"
"Iya, ada apa sir?"
"Karena GMT telah mengalami musibah besar, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya_"
"Langsung menuju intinya saja sir."
"Baik. Anda dipecat."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PSYCHOPATH
Mistério / SuspenseKehausan dalam dirinya untuk membunuh semakin tidak normal ketika bertemu dengan pria dingin dan juga bengis. ---------------------=[PSYCHO]=--------------------- 🚫TIDAK DIPERUNTUKAN UNTUK MANUSIA PENGIDAP PHOBIA DARAH DLL. 🚫TIDAK DIPERBOLEHKAN U...