Allopathy

313 26 0
                                        

      Aripin memutar tubuhnya dan menarik tangan Betty. Dia menarik tangan Betty namun lagi-lagi Betty menolak.

       "Aku tidak akan pergi jika dia ditinggalkan di sini."

        Aripin menarik nafas kemudian membuangnya perlahan. "Bawa dia pulang dan berikan pakaian." Aripin kembali menarik tangan Betty.

         "Tunggu Aripin!" Betty melepaskan tangan Aripin yang memegangnya. "Tangannya dikunci, baju apapun tidak akan bisa dia pakai."

        Aripin tersenyum sinis. "Mereka akan melepaskannya."

       Betty kembali berjalan setelah tangannya dipaksa untuk menjauh dari Gewend. Matanya tidak lepas menatap Gewend yang benar-benar sangat kelelahan. Kedua orang itu bahkan melakukan kekekerasan pada Gewend. Betty sangat tidak tega melihatnya.

      "Cepat naik! Biarkan mereka mengurusnya."

      Betty meraih helm yang Aripin berikan dan naik ke atas motor. Mereka berdua pergi meninggalkan tempat itu dan menuju perjalanan pulang. Mobil box yang membawa Gewend masih mengikuti dari belakang hingga saat di pertigaan, mobil itu berbeda arah dan membuat Betty semakin khawatir.

         "Kenapa mereka tidak mengikuti kita lagi?" tanya Betty sedikit menaikan nada suaranya.

        "Aku sudah memberitahumu tadi."

       Motor itu memasuki area penuh ke ramaian. Betty tidak pernah berhenti menatap ke belakang untuk memastikan mobil box itu mengikuti atau tidak. Namun hingga sampai di depan apartemennya, mobil itu tidak terlihat.

        Betty turun dari atas motor kemudian melepas helm dan menyerahkannya pada Aripin. Aripin membuka kaca helm-nya dan tersenyum pada Betty.

        "Jangan khawatir. Dia baik-baik saja," ucapnya sambil menarik helm itu tanpa memudarkan senyumnya.

        Betty berbalik dan menghampiri penjaga lobi yang sedang berdiri dengan kesal. Telunjuknya mengetuk-ngetuk kaca jam ditangannya.

        "Kau telat 10 menit nona, kau melanggar aturan," katanya tanpa senyum yang biasanya ditunjukan.

        "Hanya 10 menit sampai harus membayar denda? Tidak. Aku tidak akan menbayarnya." Betty berusaha menerobos masuk tetapi penjaga itu menghalanginya.

        "Tidak bisa nona. Jika kau tidak mampu membayar denda maka kau harus tidur di luar."

        Aripin turun dari atas motornya. Dia melepas helm dan berjalan menghampiri Betty yang sedang berdebat dengan penjaga lobi.

        "Tidak bisa non_"

        "Berapa dendanya?" Aripin mengeluarkan dompet dari saku belakang celananya dan mengambil beberapa lembar uang.

        "5 dolar."

        "10 dolar," Aripin menarik tangan penjaga lobi dan meletakan uang yang dia pegang. "Ambil ini dan biarkan dia masuk!"

        Penjaga lobi itu tersenyum. Dia melipat uang yang diberikan Aripin dan menyimpannya di dalam saku bajunya. Pintu apartemen itu dibuka. Betty menatap Aripin yang sama sekali tidak pernah keberatan membantunya. Dia tersenyum pada Aripin dan memeluknya.

        "Terimakasih sudah membantuku lagi," ucapnya menunjukan mata yang berkaca-kaca pada penjaga lobi.

       Aripin menutup matanya sambil tersenyum simpul. Pelukan Betty menghangatkan tubuh sekaligus menyengat hatinya. Aripin tidak mengerti arti dari sengatan itu. Tetapi dia sangat mempercayai Betty. Aripin ingin bersama wanita itu.

THE PSYCHOPATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang