(SETELAH DI RREVISI)
Udara sejuk yang berhembus kencang terasa menusuk kedalam kulit Azyla yang sedang berjalan menuju halte. Seperti pagi biasanya, Azyla akan berangkat ke kampus menunggunakan angkutan umum. Tak lama menunggu, akhirnya angkot berwarna biru yang biasa ditumpangi Azyla pun tiba. Ia hanya duduk termenung dengan pikiran kosong disepanjang perjalanan.
Setibanya di kampus, Azyla berjalan seperti biasanya menuju kelas dengan hati - hati. Selain mawar misterius itu, sudah tidak ada lagi hal yang spesial dari keseharian Azyla. Hari - hari gadis itu selalu di isi dengan kegiatan kampus dan ditambah dengan adegan pembullyan. Terkadang Azyla merasa miris pada dirinya sendiri. Ia sudah cukup menderita hidup sebatang kara, namun masih saja tersiksa oleh orang - orang di lingkungan kampusnya.
Azyla terkadang merasa iri pada semua orang yang memiliki keluarga lengkap dan kehidupan yang nyaman. Mereka tidak perlu mengkhawatirkan apapun, dan mereka juga tidak perlu bekerja keras untuk bertahan hidup. Azyla juga ingin merasakan hidup seperti itu. Walau hanya satu hari, Azyla ingin sekali. Tapi, bukan berarti Azyla tidak mensyukuri hidupnya saat ini, Azyla tetap bersyukur dengan segala pemberian Tuhan di hidup nya. Hanya saja, terkadang ia merindukan keluarganya yang sudah lama pergi. Hidup sebatang kara benar - benar membuat Azyla merasa kesepian. Ia tidak punya tempat untuk mengadu, semua beban berat itu ia tanggung seorang diri.
Azyla pernah berharap jika dirinya berada disalah satu cerita novel bertema romansa. Menjalani hidup yang menyedihkan dan berakhir bahagia bersama pria tampan yang mencintainya sepenuh hati. Membayangkannya saja sudah membuat Azyla tersenyum lebar. Bagaimana jika itu benar-benar terjadi? Oh Azyla pasti akan merasa sangat bahagia.
Bugh!!
Kejadian yang sama persis seperti kemarin kembali terulang di koridor yang sama. Hanya saja, kali ini tokoh yang antagonisnya berbeda. Pengisi tokoh antagonis hari ini adalah Sharly. Wanita yang paling bernafsu membully Azyla diantara pelaku pembullyan yang lain.
"Astaga!! Kau letakan di mana matamu itu!? Apa kau tidak bisa melihat dengan benar aku yang berjalan didepan mu? Kenapa kau ini ceroboh sekali?!!" Bentak Sharly sambil menatap bajunya yang kotor terkena tumpahan jus yang dibawanya. Wajah Sharly memerah karena emosi yang memenuhi kepalanya. Kejadian ini tidak sesuai dengan apa yang direncanakannya. Sharly berniat untuk menumpahkan jus itu di baju Azyla. Tapi sialnya, malah dirinya sendiri yang terkena tumpahan jus. Sharly merasa malu sekali karena kini semua pasang mata tengah tertuju padanya dan Azyla.
"Maa..Maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja. Maaf. Biar ku bantu membersihkannya." Ujar Azyla yang ikut panik melihat kondisi baju Sharly. Saat Azyla mengulurkan tangannya untuk membantu, Sharly langsung menepis tangan Azyla dengan kasar.
"Tidak perlu! Kau pikir dengan begitu, bajuku akan kembali bersih? Hah?!! Bajuku malah akan semakin kotor jika kau menyentuhnya! Dasar jalang bodoh!!" Maki Sharly. Azyla tertunduk mendengar makian kasar yang baru saja keluar dari mulut Sharly. Hatinya terasa pedih mendengar makian itu.
"Maafkan aku Sharly, aku benar-benar tidak sengaja. Apa yang harus ku lakukan untuk mengembalikan bajumu?" Tanya Azyla lirih. Ah, seandainya Azyla tidak melamun tadi, mungkin kejadian ini bisa ia hindari.
"Sekarang, kau pergi carikan aku baju yang baru. Dan ingat, kau sudah harus kembali dalam tiga puluh menit." Azyla hanya mengangguk patuh mendengar penuturan Sharly. Namun, langkah gadis itu terhenti ketika mendengar suara bariton yang berasal dari belakangnya.
"Berhenti Azyla! Kamu tidak di izinkan untuk pergi kemana pun." Ujar seorang pria sambil berjalan mendekati Azyla dan Sharly.
Azyla hanya menunduk ketika melihat wajah garang pria yang melarangnya pergi. Sedangkan Sharly dan kedua temannya tampak pucat setelah mengetahui siapa pemilik suara yang menginterupsi langkah Azyla.
"Saya sangat tidak suka jika di kampus ini terjadi pembullyan. Saya melihat dengan sangat jelas ketika anda dengan sengaja menabrak Azyla, lalu diikuti dengan tumpahnya jus itu. Apa ucapan saya salah, Nona Sharly? Tapi sepertinya mata saya belum rusak untuk salah melihat." Ujar pria itu dengan tenang.
Wajah Sharly dan kedua temannya tampak semakin memucat karna takut. Sharly sama sekali tidak mempunyai keberanian untuk menghadapi dosen yang terkenal kejam ini. Yaa, pria yang menginterupsi langkah Azyla tadi adalah Wildana Gillbert. Salah seorang dosen yang di gadang - gadang sebagai dosen terkiller seantero kampus.
"Tapi pak,, sa..saya tidak melakukan itu. Azyla yang menabrak saya karna berjalan sambil melamun. Mereka berdua adalah saksinya." Bantah Sharly dengan berbohong.
"Di ujung sana terdapat CCTV, bagaimana jika kita melihatnya bersama? Jika terbukti kamu salah dan apa yang saya katakan benar, maka kamu harus siap menerima hukuman dari saya. Kamu tau bahwa saya sangat tidak suka jika di kampus ini terjadi pembullyan bukan? Itu sama saja kamu melanggar hak asasi manusia." Jawab Wildan. Kini Sharly hanya bisa terdiam. Gadis itu sudah tak memiliki alasan lagi untuk membantah ucapan Wildan. Jika ia masih membantah, maka urusan ini akan menjadi lebih panjang dan rumit.
"Bagaimana? Kamu setuju untuk melihat rekaman CCTV itu? Atau kamu ingin segera berganti pakaian dan melupakan masalah yang kamu buat ini?" Tanya Wildan lagi.
Sharly menghembuskan nafasnya dengan kesal. "Baiklah pak, tidak perlu melihat CCTV. Saya akan segera mengangganti pakaian saya." Ujar Sharly lalu pergi dan diikuti oleh kedua temannya. Semua orang yang menonton keributan itu kini sudah membubarkan diri satu - persatu. Menyisahkan Azyla dan Wildan yang masih saling berhadapan.
"Terima kasih banyak atas pertolongan anda, Pak. Saya tidak tau harus bagaimana membalas kebaikan anda." Ujar Azyla sambil menunduk hormat.
"Tidak masalah. Lain kali jangan mau di bodohi oleh mereka. Itu sama saja kamu tidak menghargai dirimu sendiri." Ucap Wildan lalu pergi meninggalkan Azyla yang terdiam meresapi nasehat tajam yang didengarnya dari sang Dosen.
•|•
.
.
.
Tbc..
--------------------------------------------------------------------------
Gimana gaes part ini? Pendek yaa? Haha iya emang.. Maaf yaa semua..
Jangan lupa vote sama komen ny yaa...
20.10.2018
Follow Instagram : @lapaknya.arendwi
Tempat dimana kalian bisa dapatin info - info dari semua berita yang tersedia di lapakku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life [REVISI]
RomanceFollow dulu sebelum baca. Dan sedikit peringatan, "CERITA INI BELUM DI REVISI, JADI HARAP SEDIKIT MAKLUM JIKA ADA BAGIAN YANG BRANTAKAN" . . "Jangan pernah sebut anak haram ini milikku." Desis Wildan dengan nada dingin dan tajam. "Tapi sampai kapanp...