"Azyla.."
"Iya pak. Ada apa?" Azyla sedikit kaget saat menjawab panggilan Wildan. Pasalnya, gadis itu terus melamun sejak tadi."Kenapa wajahmu tampak begitu gelisah? Apa ada masalah?"
"Umhh.. Tidak ada. Saya baik - baik saja."
"Kau tahu? Mata mu sama sekali tidak bisa berbohong. Katakan padaku apa yang mengganggu pikiran mu itu."
Azyla terdiam sejenak. Gadis itu tampak menimbang sebelum mulutnya kembali bersuara. Azyla tahu, bahwa sampai kapan pun ia sembunyikan, hal ini pasti akan diketahui oleh Wildan. Jadi, sebelum pria itu tahu dengan sendiri nya, lebih baik ia yang memberi tahu. Azyla tak mau ambil resiko jika Wildan marah dan mengira hal yang tidak - tidak akan dirinya.
"Tadi pagi, saya bertemu dengan tuan Jack. Di kampus."
Dengan kasar, Wildan meletakan sendok dan garpu nya diatas piring. Dentingan yang di timbulkan pun cukup membuat Azyla terkejut.
"Saya sudah bilang, jangan temui pria itu. Kenapa_"
"Bukan saya yang menemui nya, tapi dia yang datang mencari saya. Dia datang lalu mengucapkan Selamat pagi dan semangat untuk menjalani hari. Setelah itu, ia pergi tanpa permisi. Saya juga kaget saat melihat tuan Jack berdiri didepan saya." Potong Azyla.
Wildan terdiam sejenak. Ia menghela nafas, berharap dengan beberapa kali helaan nafas, dadanya yang terasa sesak akan kembali terasa nyaman. Namun, amarah yang membakar hatinya tak bisa di padamkan untuk saat ini. Sehingga, helaan nafas pun tak cukup untuk menghilangkan sesak di dadanya.
"Baiklah, jika lain kali hal seperti ini terulang, berusaha lah menghindar dari pria itu." Ujar Wildan.
"Tapi pak, bisa katakan pada saya, alasan kenapa saya harus menghindari tuan Jack? Sepertinya dia bukan orang jahat, dan tuan Jack_"
"Berhenti menyebutkan nama pria itu di hadapan ku." Wildan segera pergi dari ruang makan itu dengan kekesalan yang kian bertambah.
Pria jangkung itu menutup pintu ruang kerjanya dengan keras. Wildan marah dan khawatir karna Jack mulai berusaha menemui Azyla. Ia tak terima jika Jack mendekati Azyla dan mengambil gadis itu darinya. Sampai kapanpun, Azyla tetap hanya miliknya.
•|•
Wildan Pov.
Kenapa?
Kenapa harus Azyla yang bajingan itu inginkan? Kenapa tidak wanita lain?!
Oh Tuhan... Aku sungguh ingin membunuh pria itu karna ia telah menemui gadis ku pagi ini.
Jack adalah orang yang selalu menjadi persaingku dalam hal apapun. Mulai dari bisnis hingga urusan percintaan, ia selalu menjadi sainganku. Meskipun aku selalu berada diatas nya dalam urusan bisnis, tapi tidak dengan urusan cinta. Tampaknya ia lebih unggul dibandingkan aku.
•|•
Author Pov.
Flashback.
"Sayang, apa yang kamu inginkan untuk hadiah ulang tahun mu nanti?" Tanya pria tampan dengan seragam SMA yang masih melekat pada tubuhnya.
Pria itu duduk sambil mendekap seorang gadis berparas cantik. Mereka tampak sangat serasi.
"Entahlah, kurasa aku hanya ingin menghabiskan malam bersama mu." Jawab gadis itu.
"Benarkah? Baiklah. Aku akan meluangkan waktu dimalam ulang tahun mu."
" Terima kasih Wil, aku sangat mencintaimu. Kau pria terbaik dalam hidup ku setelah daddy."
Pria muda bernama Wildan itu tersenyum menatap kekasihnya, Veronica. Gadis yang sangat ia cintai itu tampak begitu cantik di setiap harinya. Wildan mengecup dahi kekasihnya lama. Ia seolah tengah menyalurkan rasa cintanya melalui kecupan itu.
"Terima kasih untuk semuanya. Veronica adalah wanita yang akan menjadi istriku nanti. Wanita yang akan melahirkan anak - anakku dimasa depan."
Gadis itu tersenyum mendengar ucapan kekasihnya. Ia memeluk Wildan dengan erat.
Beberapa minggu kemudian, semua berjalan seperti biasa. Tiba lah hari dimana Veronica akan berulang tahun. Tiga hari sebelum hari ini, Wildan memang pergi tanpa kabar. Dengan maksud untuk menyiapkan kejutan yang akan ia berikan pada kekasihnya. Walaupun Veronica hanya ingin menghabiskan malam bersamanya, tetapi Wildan tetap menyiapkan kejutan istimewa untuk kekasihnya itu.
Wildan menatap seluruh laporan yang ada di atas meja nya. Laporan bahwa semua yang ia siapkan untuk kekasihnya telah selesai. Dan kini, ia tengah bersiap untuk menjemput Veronica di apartemen yang ia belikan untuk gadis itu.
Yaa, apartemen yang ditempati oleh Veronica saat ini adalah hasil dari kerja keras Wildan. Ia benar - benar serius untuk menjalankan hubungan lebih lanjut dengan Veronica. Maka dari itu, ia membelikan apartemen itu sebagai tabungan pertamanya sebelum menikah dengan Veronica.
Setibanya di apartemen Veronica, Wildan masuk tanpa permisi. Ia sengaja. Sengaja ingin memberikan kejutan untuk sang kekasih yang ia tinggalkan selama tiga hari tanpa kabar.
Namun, kejutan yang Wildan siapkan untuk Veronica malah berbalik pada dirinya. Ia yang terkejut saat mendapati Veronica tengah bercumbu mesra dengan seorang pria yang ia tahu, adalah saingan nya. Siapa lagi kalau bukan Jack.
Wildan membanting pintu kamar itu dengan kasar. Sepasang anak manusia yang tengah bercumbu itu pun terkejut. Tampak wajah Veronica yang pucat saat mendapati Wildan tengah berdiri diambang pintu kamarnya.
Wanita itu segera meraih selimut untuk menutupi tubuh polos nya. Wildan tertawa miris menatap Veronica, pria itu segera pergi tanpa berkata apapun.
Hatinya sudah sangat hancur dan kecewa akibat kelakuan gadis yang ia percaya. Hancur bagaikan debu yang berserakan. Mulai dari malam itu, Wildan tak lagi mempercayai wanita selain ibunya.
Pria itu beranggapan bahwa semua wanita sama saja. Tidak ada wanita baik yang pantas ia cintai, selain ibunya.
Tiga hari berlalu di habiskan dengan menghindari Veronica yang terus saja berusaha meminta maaf. Gadis itu terus mengatakan bahwa kejadian malam itu hanyalah salah paham. Tapi Wildan bukanlah pria bodoh yang dengan mudah nya percaya.
Seminggu setelah kejadian itu, Wildan mendengar kabar bahwa Veronica pergi bersama dengan Jack. Kedua anak manusia itu pindah entah kemana. Dan itu adalah kabar terakhir yang Wildan ketahui dari Jack dan Veronica.
**Flashback and.**
Tapi Azyla mampu mematahkan semua kebencian yang tertanam di hati Wildan. Senyuman manis nya yang tulus membuat Wildan terpesona. Wildan menggila hanya karna memikirkannya. Azyla benar - benar merubah segalanya. Ia lah yang mampu membangkitkan gairah cinta pada diri Wildan yang setelah sekian tahun mati karena sebuah penghianatan.
TBC...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life [REVISI]
Storie d'amoreFollow dulu sebelum baca. Dan sedikit peringatan, "CERITA INI BELUM DI REVISI, JADI HARAP SEDIKIT MAKLUM JIKA ADA BAGIAN YANG BRANTAKAN" . . "Jangan pernah sebut anak haram ini milikku." Desis Wildan dengan nada dingin dan tajam. "Tapi sampai kapanp...