BL 🍃 // 024

821 27 0
                                    

"Kebersamaan yang sederhana ini mampu membuat hatiku berbunga.
Menghapus kebencian yang ada di hati secara perlahan.
Menumbuhkan rasa yang selama ini selalu ku anggap tiakan ada.
Kuharap, tak akan ada dusta yang memisahkan."

•|•

"Aku tidak tahu bila kamu juga menyukai film action. Ku kira kamu tipe perempuan yang menggilai film dengan gendre romance." Ujar Wildan pada Azyla yang masih fokus pada film nya.

"Diam lah pak, aku harus fokus agar mendapatkan inti cerita."

Wildan terkekeh mendengarnya. Ia tak tahu bila Azyla sangat menyukai film action. Gadis itu bahkan lebih fokus dari pada dirinya ketika menonton.

"Baiklah - baiklah. Usai menonton nanti, ada yang ingin ku bicarakan."

"Baiklah, nanti saja." Sahut Azyla.

Gadis itu kembali fokus pada film yang tengah di putar di hadapan nya. Ia bahkan tidak perduli pada Wildan yang terus menatap nya sambil terkikik.

Menit demi menit pun berlalu. Akhirnya film yang menjadi tontonan Azyla pun selesai dengan akhirnya yang bahagia. Gadis itu tersenyum senang karna mendapatkan inti cerita.

"Baiklah, karna film nya sudah selesai. Ayo kita bicara." Ujar Wildan. Azyla pun menurut dengan duduk menghadap kearah Wildan.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Besok saya akan pergi ke Dubai selama beberapa hari. Kamu harus tetap tinggal disini dan jangan pergi keluar rumah jika tidak ada urusan yang begitu penting. Kamu juga tidak boleh terlalu dekat dengan pria lain. Dan jangan mencoba untuk menemui Jack selama aku pergi. Dan satu lagi, kamu harus menjawab panggilan dari saya bila saya menghubungi kamu. Jangan di abaikan apalagi kamu matikan." Ujar Wildan panjang lebar.

"Masih ada lagi? Apa boleh aku berbicara?"

"Tidak ada. Bicaralah."

"Aku ingin bertemu degan seorang teman. Apa itu juga tidak boleh?"

"Dia wanita?"

"Hmm.. Tentu saja. Tidak ada satupun pria yang ingin dekat dengan ku. Jadi tidak mungkin aku memiliki teman seorang pria." Ujar Azyla tanpa melihat Wildan.

"Baiklah. Tapi kamu harus janji untuk tidak melakukan hal yang membuatku marah. Dan lagi, jika kamu kesepian atau takut berada dirumah sendirian, kamu bisa tinggal bersama mommy. Itu bahkan lebih baik."

"Terima kasih. Tapi kurasa itu tidak perlu. Aku takut merepotkan mommy nanti nya. Jadi lebih baik aku disini saja. Tapi, bolehkah aku pergi ke rumah lama ku? Sudah lama rasanya aku tidak kesana. Aku merindukan rumah itu."

"Tak apa. Pergi lah. Tapi untuk bermalam, aku tidak mengizinkan mu tidur disana. Kamu tetap harus tidur disini. Aku akan sangat khawatir bila kamu tidur disana."

"Baiklah. Terima kasih. Aku senang sekali karna kau memberikanku izin seperti ini. Terima kasih." Entah ada dorongan dari mana, Azyla tiba - tiba mengecup pipi Wildan dengan cepat. Gadis itu pun bahkan terkejut akan aksi tiba - tiba nya.

"Maaf." Lirih Azyla yang segera berlari menuju kamarnya. Gadis itu meninggalkan Wildan yang tersenyum senang karna kecupan singkat darinya.

Bad Life [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang