Ronald kini tengah menikmati udara paginya dengan berjalan santai menuju sebuah danau dekat kawasan rumahnya. Sudah sejak lama ia tak menghirup udara segar,ia tahu kawasan rumahnya ada suatu tempat yang masih dapat di katakan indah,sebuah danau yang tersembunyi berjarak cukup jauh memang, ia harus melewati perkampungan warga untuk menuju kesana,bisa di bilang perkampungan daerah rumah Leana. Sejak mengantarnya pulang Ronald mengingat di dekat rumah Leana ada sebuah keindahan tersembunyi dan ntah siapa yang membangun rumah unik di dekat dekat situ, rumah unik itu adalah rumah yang di tinggali Leana. Katakan dia tidak berharta namun tempat tinggalnya bisa di bilang memiliki artistik untuk hunian orang yang kurang berada. Dari sudut pandang Ronald saja Rumah itu terlihat unik,bagaimana jika di lihat Daddy Dam,jika melihat rumah yang seperti itu pasti Mommy dan Daddy Iri,batin Ronald mengingat kedua orang tuanya yang ingin memiliki hunian jauh dari kebisingan. Walau sudah di katakan istananya indah dan mewah tetap saja ia merasa kurang, tidak seperti Ronald yang memang ingin memiliki hunian yang jauh dari kata kota besar.
Ronald kini berjalan sangat bersemangat,ia sudah hampir sampai, kawasan yang berbatu ini cukup sakit jika di pakai untuk berlari jadi Ronald lebih memilih berjalan santai untuk mengurangi resiko terkilir.
Hembusan angin dingin bercampur sejuknya alam membuat Ronald rakus menghirup udara dalam dalam, dulu ia sering bermain kesini,sendiri hanya sekedar untuk berdiam diri,melihat air yang tenang,serta beberapa hal yang mungkin menyenangkan dan membuat dirinya fresh kembali.
Dari kejauhan Ronald melihat seorang wanita seusia mommynya tengah memandangi hamparan luas danau indah, bahkan diri di tepi danau dengan memejamkan matanya,Ronald rasa ibu itu tengah menyerap energi alam disini. Ia berani mendekatinya dan mengikuti apa yang ia lakukan.
"Pagi nak,kau sedang menikmati energi alam?" tanya wanita seusia Ayyara.
"Aku melihatmu,dan aku mengikutimu,, sepertinya aku merasa ada ketenangan dalam dirimu dan aku ingin mencobanya" ucap Ronald.
Sebuah senyuman terlihat di wajah ibu tersebut.
"Orang yang melihatku kebanyakan berkata aku aneh nak,mengapa kau tidak ?" Ronald tersenyum sambil menghirup udara alam yang merasuki dirinya."Aku melihat dari sudut pandang kenyamanan dan ketenangan yang terlihat dari pancaran auramu ibu" Renata tersenyum kemudian berheti melakukan hal yang tadi ia lakukan.
"Jika kau mencari kesegaran, kau hirup dalam dalam udara segar dan alami ini, dan jika kau mencari ketenangan,kau dengar suara suara alam seakan bernyanyi,suara burung kau dengar itu?" tanya Renata.
"Hm,,"
"Resapi dan nikmati cari ketenangan disana nak," ucap Renata mengarahkan.
Ronald mendapatkan ketenangan disana, suasana yang bisa di bilang perawan ini begitu membuatnya bahagia,ia melepas semua beban dan rasa penatnya.
"Setelah ini apa yang harus aku lakukan? Rasanya aku tak ingin membuka mata dan merasakan kenyataan yang ada di duniaku"
"Kau harus terima kenyataan nak, tak bisa menghindarinya!" ucap Renata.
Ronald pun membuka matanya."Tubuhku menjadi ringan, waah apakah seperti itu?" tanya Ronald excited.
Renata tersenyum mendapati lelaki tampan yang baru merasakan baiknya alam pada tubuh manusia.
"Ya, kemarin aku sempat sakit dan sekarang aku merasa segar setelah kembali kesini. Hmm siapa namamu nak,?" tanya Renata.
"Ronald,panggil aku Nald saja nyonya," ucap Ronald ragu karena sebelumnya ia memanggilnya dengan sebutan ibu.
Renata tersenyum ia menepuk pundak Ronald.
"Apa beban beratmu?" tanya Renata. Roland berjalan menemani ibu tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RONALD
RomanceDekati apa yang kau inginkan, Dekap apa yang kau ingin dekap erat menyatu dalam dirimu.. Dapatkan apa yang seharusnya menjadi milikmu. Dampingi dia dalam suka maupun duka kelak .... Sebuah prinsip yang terkumpul dalam diri lelaki tampan bernama R...