RONALD 47

1.8K 126 11
                                    

Leana datang menuju ke ruang kerja Ronald, ia marah besar setelah mendapat kabar dari ronald yang akan pergi malam ini untuk urusan bisnisnya. Leana masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Ronald yang masih menyiapkan berkas untuk pertemuannya besok pun terkejut dengan kedatangan Leana.

"Sayang..." sapa Ronald. Leana masuk dan melangkah menuju ke arah ronald yang sedang bebenah.

"Jangan pergi Kumohon," pinta Leana dengan wajah memelas. Ronald tersenyum dan berjalan menuju ke arah Leana. Ia membelai wajah penuh dengan rasa khawatir itu.

"Ini penting Leana,aku tak bisa meninggalkannya," ucap Ronald dengan mengecup pipi Leana. Leana menghindar, ia mengeratkan genggaman tangannya pada lengan Ronald.

"Jangan pergi,kau dengar atau tidak?"
"Lusa pernikahan kita, kenapa kau mau meninggalkanku Ronald? Apa tidak ada yang lebih penting selain diam disini?" Tanya Leana. Ronald membelai rambut Leana dengan halus.

"Apa yang kau khawatirkan?" Tanya Ronald. Leana menatap ke arah Ronald dengan tegas.

"Kau, aku mengkhawatirkan kau Ronald" ucap Leana.
"Jika kau akan pergi bawa aku bersamamu Ronald, jangan tinggalkan aku!" Pinta Leana memaksa. Ronald mengerutkan dahinya.

"Leana, aku pergi dalam urusan bisnis ku,kau tak perlu khawatirkan apapun.."
"Aku akan kembali besok siang, aku akan menyelesaikan pekerjaanku secepatnya" jawab Ronald santai. Leana melepas tangannya.

"Apa permintaanku kurang penting bagimu Ronald?"
"Aku hanya ingin kau tetap berada di dekatku, sampai hari bahagia itu tiba" ucap Leana yang kini berbalik memunggungi Ronald. Ronald membalik tubuh leana lembut. Ia mengalungkan tangannya di pinggang Leana.

"Mengapa kau begitu khawatir, aku meminta izin darimu Leana, agar tak ada yang aku sembunyikan lagi" ucap Ronald. Leana menunduk kemudian menangis.

"Aku takut terjadi sesuatu Padamu," ucap Leana.

"Aku akan menjaga diriku Leana" Ronald membelai wajah cantik kekasihnya itu.

"Kau benar mau menikah denganku kan?"
"Apa ini adalah celah kau menghindar dari pernikahan itu?" Tanya Leana. Ronald menatap Leana dan menggelengkan kepalanya.

"No, kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya Ronald sambil membelai wajah Leana.
"Kau meragukan aku Leana, jelas kau ragukan kesungguhan ku," ucap Ronald. Leana melepas pelukan Ronald.

"Aku ragu karena kau tiba tiba akan pergi," Ronald berbalik.

"Jika kau ragukan aku,mengapa kau menerima cintaku?" Tanya Ronald. Leana terdiam.

"Aku tak pernah ragu Ronald, aku benar mencintaimu,kau harus mengerti bahwa aku ini khawatir Padamu" ucap Leana.

"Sudahlah Leana, jika kau tak meragukan aku, aku pergi kau akan menungguku" ucap Ronald.

"Kata katamu seolah kau tak akan kembali dalam waktu yang cepat! Ada apa ? Jika kau mau membatalkan pernikahan ini batalkan saja!!" Teriak Leana.

"Leana !!"
"Apa yang kau bicarakan? Kau mau menghapus keinginan terbesarku Hah?"
"Kau ingin melukai hati yang sudah kau cintai ini Leana?"
"Aku hanya pergi, sebentar !"
"Ini pekerjaanku Leana, aku tahu urusan kita lebih penting tapi aku harus menjadi pemimpin yang profesional bukan?" Tanya Ronald.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang