RONALD 42

1.9K 104 8
                                    

Tibalah Dimitri di tempat yang begitu asing bagi Paloma. Paloma memasuki rumah besar dengan aura gelap itu dengan bergelayut mesra pada bahu Dimitri.
"Aku selalu menyukai apa yang kau pakai sayang" Dimitri tersenyum tipis.

"Aku pun selalu menyukai apa yang ada dalam kepalamu sayang," ucap Dimitri, Paloma tersenyum menggoda. Belum juga pintu tertutup Paloma sudah dengan ganas menciumi leher Dimitri, Paloma benar Benar bergairah. Dimitri mencengkram bahu Paloma dan menahan Paloma.

"Kita akan lakukan perlahan Paloma,jangan tergesa gesa" ucap Dimitri dengan senyuman mautnya.

"Oh,oke... baiklah maafkan aku," Paloma menarik napasnya.

"Aku sedang tak ingin memperlakukanmu seperti jalang murahan Paloma" ucap Dimitri. Betapa senangnya hati Paloma.

Mereka pun duduk di ruang tamu, Dimitri menuangkan redwine ke dalam gelas dan memberikannya pada Paloma. Paloma tersenyum,ada sesuatu yang berbeda dengan Dimitri kali ini,jelas berbeda.
Dimitri tidak seperti biasanya, dulu ketika Dimitri datang pada Paloma ia hanya menginginkan tubuh Paloma saja, dan setelah menikah dengan Levana wanita sialan itu, Dimitri semakin menjauh dari Paloma.

"Apa yang membuatmu ingin kembali padaku? Apa kau sudah lelah mengejar Levana?" Tanya Paloma dengan menaikan gelas wine nya dan bersulang kemudian meminumnya.

"Hmm, lelah sekali" ucap Dimitri dengan senyuman dan kilatan mata yang benar benar membuat siapapun wanita yang di dekatnya bisa di buat jatuh bangun olehnya.

"Ku dengar Levana akan menikah dengan Bern, ya itu menurut bos ku di sambungan telepon" ucap Paloma yang Kini menyimpan gelas wine nya di meja.

"Ya, Bern yang akan mendapatkan Levana," ucap Dimitri kemudian ia menenggak minumannya kembali.

"Apa rencana Bern selanjutnya setelah menikahi Levana?" Tanya Dimitri.
Paloma terkekeh, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Dimitri yang sedang berdiri menghadap jendela di rumah mewah itu.

"Kau begitu antusias sekali dengan informasi tentang Bern sayang," ucap Paloma sambil memeluk Dimitri dari belakang.

"Aku tidak lagi mencintai Levana Paloma, dia akan menjadi kakak iparku. Aku meminta bantuanmu untuk menggoda Ronald, kau jelas tahu siapa Ronald bukan?" Tanya Dimitri.

Paloma mengumpat kesal,
"Sialan !!"
"Aku tak ikut dengan ide mu Dimitri,"
"Membayangkannya saja aku tak ingin, pria tampan yang mencintai wanita gila" ucap Paloma kesal.

"Hei... wanita gila itu ibumu sayang," ucap Dimitri yang membelai wajah Paloma.

"Dia ibuku?"
"Bahkan aku tak yakin jika wanita itu yang melahirkan ku" ucap Paloma. Dimitri tersenyum jahat.

"Apa kau tak kasihan pada ibumu yang kini dalam sel penjara milik DERION ?"
"Dia terus memanggil namamu, dan menyuruhmu untuk membalas dendam" ucap Dimitri yang kemudian terkekeh.

"Kau gila Dimitri,"
"Aku tak ingin berurusan dengan DERION, aku begitu malas ! Apalagi dengan Ronald," ucap Paloma.

"Tunggu,mengapa kau menginginkan aku menggoda Ronald?" Tanya Paloma heran.

"Aku mencintai gadisnya" Paloma terkejut.
"Kau mencintai wanita yang dicintai Ronald? Oh tuhan ! Apakah tidak ada lagi wanita lain selain dia?"
"Dimitri dia adik iparmu bukan?" Tanya Paloma yang bingung dengan pikiran lelaki di hadapannya itu.

RONALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang